Hari Perdamaian Dunia, Warga Jabar Gelar Tari Merak Kolosal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Warga Jawa Barat (Jabar) akan menampilkan Tari Merak Kolosal bertema 'Merak Sadunya, Gotong Royong Perempuan Merawat Nusantara' pada peringatan Hari Perdamaian Dunia. Kegiatan ini akan digelar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Minggu (18/9/2022).
Adapun kegiatan itu diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar dengan gabungan pegiat kemanusiaan dan komunitas seni dan budaya yakni Rumpun Indonesia, Pusat Bina Tari Bandung, Sasikirana KoreoLab & Dance Camp, serta Jabar Masagi.
"Kegiatan ini bermaksud untuk mengajak perempuan lintas disiplin, lintas wilayah dengan beragam latar belakang, untuk menari bersama dengan narasi yang menunjukkan semangat persatuan, upaya pemajuan kebudayaan, dan membangun toleransi," ujar Pemerhati Budaya dari Rumpun Indonesia Marintan Sirait, Jumat (16/9/2022).
1. Pendekatan seni membuat masyarakat berpikir kritis
Tari Merak merupakan simbol tepat yang merepresentasi kepedulian perempuan terhadap lingkungan. Kata Martin, Tari Merak membangun semangat gotong royong bagi perempuan yang masih memiliki keterbatasan bersuara, dan dukungan terhadap gerakan inklusivisme.
"Kami meyakini bahwa pendekatan seni mampu membuka ruang ekspresi juga sekaligus menjadi jembatan untuk berpikir secara kritis mengenai persoalan sosial yang berkembang di tanah air dan dunia," katanya.
2. Gelaran acara merupakan promosi kebudayaan
Sementara itu, Kepala Disparbud Jabar, Benny Bachtiar mengatakan, tema 'Merak Sadunya' adalah simbol menjaga kerukunan dan membangun penghargaan terhadap keberagaman saudara sebangsa setanah air dengan merawat semangat gotong royong.
"Selain itu, kegiatan ini bagian dari sosialisasi dan promosi bahawa budaya sunda itu indah," ungkapnya.
3. Sebagai dukungan Pemprov Jabar pada komunitas kemanusiaan
Kepala Bidang Kebudayaan, Febiyani menambahkan, kolaborasi Disparbud Jabar bersama pegiat kemanusiaan dan perempuan bukan pertama kali dilakukan. Sebelumnya, ada kolaborasi seminar 'Gerakan Perempuan untuk Kehidupan yang Lestari' yang sempat digelar.
"Jadi acara ini merupakan bentuk dukungan dari Pemprov Jabar untuk komunitas kemanusiaan dan perempuan dalam membentuk narasi persatuan dalam konsep seni dan budaya," kata dia.
Baca Juga: Sambut HUT RI ke-77, Pemprov Jabar Gelar Cycling de Jabar 2022
Baca Juga: Pemprov Jabar Akan Bangun Padepokan Pencak Silat di Jatinangor