Gula Pasir di Jabar Langka, Diduga Ada Masalah Distribusi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kelangkaan gula pasir terjadi di wilayah Jawa Barat sejak beberapa hari kemari. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat membeberkan bahwa ada beberapa penyebab kelangkaan ini.
Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih menduga, salah satu penyebab kelangkaan ini ada di urusan distribusi. Menurutnya, terjadi kemacetan di jalur distribusi yang mengakibatkan gula pasir tidak ada di pasaran.
"Distribusinya ya itu kadang-kadang (tidak merata) dan itu kami harus kawal. Mudah-mudahan di distribusi bisa lancar kembali, karena itu bertahap," ujar Noneng, Selasa (21/5/2024).
1. Harga gula sempat mengalami kenaikan
Noneng tidak menampik bahwa harga gula pasir di Jawa Barat sempat mengalami lonjakan dalam beberapa waktu kemarin. Namun, saat ini ia memastikan harga sudah berangsur normal kembali.
"Gula memang ada kenaikan tapi sekarang Insya Allah sudah aman, kami kerja sama juga dengan Bulog untuk persoalan ini," katanya.
2. Disperindag Jabar berkoordinasi dengan Bulog
Selain itu, untuk pasokan gula pasir Noneng memastikan kini sudah aman dan tidak mengalami kelangkaan. Adapun jika nantinya terdapat kelangkaan yang krusial, Disperindag Jawa Barat akan berkoordinasi langsung ke Bulog.
"Untuk gula ini Disperindag Jabar berkoordinasi dengan Bulog. Bulog menyatakan stok sangat aman," kata dia.
3. Bulog pastikan stok beras aman hingga Idul Adha
Sementara itu Kepala Bulog Cabang Bandung, Erwin Budiana mengatakan, stok gula pasir dipastikan aman hingga Iduladha mendatang. Dia memastikan, masyarakat tidak akan kekurangan gula pasir lantaran stok banyak dan mencukupi.
"Di gudang Bulog Kantor Cabang Bandung kami masih punya gula pasir sebanyak 38 ton. Dan ksmi sudah ada PO juga sebanyak 50 ton, karena sebentar lagi bulan Mei sudah masuk musim giling," kata dia.
Baca Juga: Pemprov Jabar Targetkan Penggunaan Produk Dalam Negeri 95 Persen
Baca Juga: Idul Adha 2024: Kebutuhan Hewan Kurban di Jabar Capai 350 Ribu Ekor