Dinkes Jabar Belum Terima Data Dua Orang Positif JN.1 di Kota Bandung

Dinkes bakal berkoordinasi dengan Kemenkes

Bandung, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan kasus COVID-19 varian JN.1 ada di Kota Bandung. Dari data per kemarin, kasus 112 kasus aktif JN.1 di Indonesia dua di antaranya berada di Kota Bandung.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Vini Adiani Dewi mengatakan, dirinya belum menerima soal data dua orang ini. Dia memastikan saat ini belum ada kasus positif JN.1 di Jawa Barat. Hal ini berdasarkan laporannya dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

"Dalam hal ini memang untuk JN.1 (varian baru COVID-19) itu dari hasil genome sequencing (WGS) kami belum menemukan. Jadi dari sebelas yang diperiksa, itu sembulan BA1 (omicron), sedangkan sisanya masih tidak dapat diklasifikasikan. Jadi kalau secara hasil pemeriksaan, di Labkesda belum terlaporkan adanya JN.1," ujar Dewi, saat dikonfirmasi, Rabu (27/12/2023).

1. Berdasarkan hasil Labkesda Jabar tidak ditemukan kasus JN.1

Dinkes Jabar Belum Terima Data Dua Orang Positif JN.1 di Kota Bandungilustrasi transmisi lokal virus (IDN Times/Aditya Pratama)

Vini mengungkapkan, dirinya akan langsung berkoordinasi dengan Kemenkes soal adanya temuan dua kasus di Kota Bandung. Namun yang jelas, dia meyebut belum memegang data temuan COVID-19 varian baru itu.

"Mungkin ada pemeriksaan yang lain itu saya kurang paham, dan datanya dari mana. Tapi sampai saat ini, pasien (COVID-19 di Jabar) kondisinya dalam kondisi ringan," ucapnya.

2. Koordinasi dengan pemangku kepentingan terus dilakukan

Dinkes Jabar Belum Terima Data Dua Orang Positif JN.1 di Kota Bandungilustrasi virus corona varian Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Dinkes Jabar sendiri saat ini telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi agar penyebaran kasus COVID-19 khusunya varian baru berjenis JN.1 tidak menyebar luas ke masyarakat di kabupaten dan kota.

"Kita sudah membuat surat edaran juga termasuk menyiapkan antisipasinya seperti misalnya di KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Kertajati itu pemerikasaan sudah diperketat lagi, dan kalau di atas 38 (suhu tubuhnya) itu akan langsung dikarantina dan kami siapkan isolasinya di Rumah Sakit Cideres," katanya.

3. Pj Wali Kota Bandung pastikan tidak ada kasus ini di wilayahnya

Dinkes Jabar Belum Terima Data Dua Orang Positif JN.1 di Kota Bandungilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono meminta masyarakat waspada COVID-19 varian JN.1. Bagi yang memiliki komorbid, harus tetap menggunakan masker dan melakukan vaksin booster.

"Menteri Kesehatan itu bilang tidak begitu berbahaya, tetap harus waspada. kalau misalkan sakit tidak perlu pergi keluar rumah, kalau keluar ya tetap menggunakan masker," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan, berdasarkan informasi yang dimilikinya, warga Kota Bandung belum ada yang terpapar COVID-19 varian JN.1. Meski begitu, dia meminta masyarakat harus menerapkan mitigasi dengan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan.

"Di Kota Bandung belum ada kasus ini. Tapi masyarakat harus tetap menggunakan masker dan aware terhadap kebersihan lingkungan," katanya.

Baca Juga: Dinkes Kota Bakal Sebar 7.000 Dosis Vaksin COVID-19 ke 80 Faskes

Baca Juga: Waspada! Pakar Ingatkan JN.1 Berpotensi Timbulkan Gelombang COVID-19

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya