Depok-Bekasi Raya Paling Banyak Kasus COVID-19 di Jawa Barat

Tingkat kesembuhan COVID-19 di Jabar sebesar 90,77 persen

Bandung, IDN Times - Kasus COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) merangkak naik di awal 2022. Satgas Penanganan COVID-19 Jabar menyatakan bahwa Kota Depok dan Bekasi paling banyak menyumbang kasus aktif COVID-19 di Jabar.

Dewi Sartika, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, mengatakan per 7 Februari 2022 pukul 16.00 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 mencapai 770.546 dengan kasus aktif 56.322 dan sembuh 699.431.

Adapun untuk tingkat kesembuhan di Jabar sebesar 90,77 persen, meninggal 14.793 dan tingkat kematian sebesar 1,92 persen.

"Berdasarakan wilayah, kasus terkonfirmasi paling tinggi berada di Kota Depok sebanyak 117.499 dengan kasus aktif 11.324 orang, sembuh 103.998 orang, dan meninggal dunia 2.177 orang," ujar Dewi, Rabu (9/2/2022).

1. Bekasi Raya juga paling banyak ditemukan kasus COVID-19

Depok-Bekasi Raya Paling Banyak Kasus COVID-19 di Jawa Baratpotret kota Bekasi (pssi.org)

Selain Depok, Dewi bilang, Kota Bekasi juga turut menyumbang kenaikan kasus di Jabar, dengan terkonfirmasi 109.164, kasus aktif 11.454, sembuh 96.694, dan meninggal dunia 1.016 orang.

Kabupaten Bekasi juga masuk wilayah penyumbang terbanyak kasus COVID-19 Jabar. "Kabupaten Bekasi dengan terkonfirmasi 56.818, kasus aktif 5.078, sembuh 51.193 dan meninggal dunia 547 orang," ucapnya.

Sedangkan, Angka Reproduksi (Rt) Efektif di Jabar terkini adalah 4.52 dengan rata-rata 14 hari terakhir sebesar 4.17. Kota Bekasi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bakasi masih yang tertinggi di antara daerah lainnya di Jabar.

2. Ketersediaan ruang isolasi dan langkah antisipasi terus dilakukan

Depok-Bekasi Raya Paling Banyak Kasus COVID-19 di Jawa Baratilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Dewi menambahkan, dari 342 rumah sakit di Jawa Barat dengan jumlah total sekitar 4.400 tempat tidur ruang isolasi COVID-19 yang ada, baru 1.158 yang saat ini terpakai atau sekitar 26,32 persen. Saat ini semua langkah antisipasi lonjakan kasus terus dilakukan.

"Untuk ruang isolasi tersedia 3.521 yang terisi 1.553 atau sekitar 44,11 persen. Dan ICU tersedia 414 yang terisi 78 atau 18,84 persen," ucapnya.

3. Masyarakat diminta perketat prokes

Depok-Bekasi Raya Paling Banyak Kasus COVID-19 di Jawa Baratilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan kondisi seperti itu, Dewi mengimbau masyarakat mengetatkan disiplin protokol kesehatan di mana pun berada. Hindari sejumlah aktivitas rentan penularan seperti pertemuan keluarga, upacara duka cita, pernikahan, makan di kafe/resto, rapat kerja, dan aktivitas berkerumun lainnya.

"Prokes pencegahan penyebaran COVID-19 dengan 5M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) harus tetap dilakukan dan tentunya kita haus tetap waspada," katanya.

4. Masyarakat diminta jangan anggap enteng kasus Omicron

Depok-Bekasi Raya Paling Banyak Kasus COVID-19 di Jawa Baratilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Saat ini masyarakat juga diminta tidak boleh menyepelekan varian Omicron, sebab di sejumlah negara kasus kematiannya cukup memprihatinkan. Apalagi, bagi kelompok rentan seperti lansia dan ibu menyusui, serta orang yang memiliki penyakit penyerta.

"COVID-19 varian Omicron memang jauh lebih cepat menular dibandingkan dengan Delta, namun dari sisi fatalitas varian Omicron jauh lebih rendah dibandingkan Delta," kata dia.

Baca Juga: Dinkes Bandung Percepat Vaksinasi Booster untuk Warga Lansia

Baca Juga: Disdik Jabar Pastikan Vaksinasi Anak Bukan Syarat PTM 100 Persen

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya