Bus Maut Sumedang, Ini Kronologi Kejadian Versi Saksi Mata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sumedang, IDN Times - Penyebab tergulingnya Bus Sri Padma di wilayah Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang pada Rabu (10/3/2021) masih belum terungkap. Dari peristiwa ini, 27 penumpang dinyatakan meninggal dunia.
Berdasarkan pantauan IDN Times di lapangan, bus terpental kurang lebih dari 20 meter dari tikungan Cae. Bangkai bus masih berada di lokasi yang dekat dengan pemukiman warga.
Seorang saksi mata dari Dusun Cilangkap, Kawung Luwuk, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Amar (54 tahun) mengatakan bahwa peristiwa ini bermula ketika bus dari arah Tasikmalaya menuju Subang melewati tanjakan Cae.
"Kejadian pasti pada pukul 18:05 WIB. Saya di rumah mau salat maghrib. Mobil kemungkinan dari ziarah SMP IT Tanjung Siang, Subang," ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (11/3/2021).
1. Warga merupakan evakutor pertama dari peristiwa ini
Selesai azan maghrib tiba-tiba istri Amar mendengar suara bus terjatuh. Ia mengatakan, bus sempat oleng sebelum akhirnya jatuh ketika masuk tanjakan Cae. Hal ini juga berdasarkan informasi warga lainnya.
"Suara (bus) kencang pisan. Mayat sudah berserakan. Itu ada tiga orang terlempar. Ada yang kegencet kepala pintu bus," ungkapnya.
2. Ada ibu-ibu memegang balita di dalam bus
Meski mayat sudah berserakan. Amar menuturkan bahwa ia melihat satu orang yang selamat dan tengah mencari korban lainnya dalam bus. Masyarakat saat itu langsung datang melakukan evakuasi secara langsung.
"Ada ibu-ibu yang memegang balita satu tahun. Kami terus melakukan evakuasi yang bisa kami lakukan," ucapnya.
3. Ada korban terjepit pintu bus
Dua jam setelah peristiwa ini, SAR Bandung beserta petugas lainnya mulai datang dan langsung melakukan penanganan secara langsung. Amar bilang, SAR telat datang lantaran bisa saja karena kendala jarak yang jauh.
"Evakuasi mayat awalnya langsung dari warga. Jadi yang di luar itu langsung warga. SAR kebanyakan evakuasi yang terjepit," katanya.
4. Penerangan tanjakan Cae masih minim penerangan
Evakuasi dilakukan hingga pukul 03:00 WIB, Rabu (11/3/2021). Setiap satu jam sekali jenazah terus diangkat dari bus. Menurut dia, peristiwa seperti ini bukan kali pertama terjadi, karena sebelumnya sempat ada beberapa peristiwa serupa di tanjakan Cae.
"Dulu waktu bus MJ 12 orang meninggal itu tahun 2011 dan kasusnya sama. Sebelum ini ada juga mobil keluarga terjatuh tetapi selamat," katanya.
Masyarakat diharapkannya dapat lebih berhati-hati ketika melewati tanjakan Cae. Sebab, peristiwa kecelakaan sering terjadi karena minim lampu penerangan dan jalan banyak berliku-liku.
Baca Juga: Jasa Raharja Jamin Santunan Korban Kecelakaan Bus di Sumedang
Baca Juga: [BREAKING] Bus Maut di Sumedang, 27 Orang Meninggal Dunia