Bodebek Jadi Wilayah Peningkatan Kasus COVID-19 Tertinggi di Jabar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan bahwa wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) masih jadi wilayah dengan kasus COVID-19 tertinggi di Jabar. Hal itu tercatat sejak terjadinya peningkatan kasus dari beberapa hari kemarin.
"Wilayah tertinggi masih di Bodebek. Jadi kontribusi tertinggi ini masih dari Bodebek di angka 75 persen, lalu sisanya Bandung Raya," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, Selasa (2/8/2022).
1. Peningkatan terjadi tidak hanya di Indonesia
Berdasarkan pantauan di lapangan, Setiawan mengatakan, dalam dua pekan terakhir, kasus yang terkonfirmasi di Jabar rata-rata berjumlah 900-1.000 kasus. Namun, peningkatan ini menurutnyq terjadi tidak hanya di Jabar, karena sederet wilayah lain pun turut mengalami peningkatan serupa.
"Saya lihat, kejadian ini bukan hanya di Jabar, tetapi di dunia pun sama. Dan saya lihat, indikator-indikator di Jabar kesiapannya BOR masih tidak lebih dari tiga persen. Artinya, sangat terkendali," ungkapnya.
2. Protokol kesehatan harus diperketat
Sementara, Setiawan menjelaskan, jika dilihat pada Juni 2021 BOR rumah sakit dari kasus COVID-19 di Jabar pernah menyentuh angka 60 persen. Dengan begitu, kondisi saat ini terbilang masih terkendali.
"Tetapi yang lebih penting lagi supaya tidak kasus harian bertambah, mau tidak mau protokol kesehatannya harus kita galakan lagi," ucapnya.
3. Tingkat vitalitas kasus saat ini terbilang bisa dikendalikan
Setiawan menambahkan, sebenarnya dampak dari kasus yang terkonfirmasi saat ini tidak terlalu fatal seperti awal Omicron dulu. Penanganannya juga kini sudah lebih mudah dibandingkan sebelum-sebelumnya.
"Artinya, pasien cukup isoman. Dan saya melihat pun sekarang isomannya di rumah. Sebisa mungkin semasa isoman itu dilakukan dengan baik, karena sangat efektif ketika 7-10 hari isoman maka bisa menjadi negatif," katanya.
4. Imbauan kabupaten dan kota antisipasi virus baru sudah dilakukan
Disinggung adanya kasus varian baru, Setiawan mengatakan bahwa Pemprov Jabar sudah menyampaikan pada kabupaten dan kota untuk turut memantau perkembangan virus mutasi Omicron ini.
Jika ada masyarakat yang menunjukkan gejala dari virus baru, Setiawan bilang, pemerintah daerah harus segera melaporkan ke provinsi.
"Apabila ada suatu kasus dengan gejala yang cukup atau sedang/berat, segera lapor sehingg bisa dicek di Labkesda kita apakah ada varian tertentu yang tidak kita bisa deteksi," kata dia.
Baca Juga: Pemprov Jabar Dorong Remaja Segera Suntik Vaksin Booster
Baca Juga: Peringati Hari Anak, Pemprov Jabar Gelar Pameran SWJ Childrens Miracle