Biaya Madrasah Tsanawiyah Ponpes Al-Zaytun Gunakan Dolar AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pondok Pesantren (Ponpes) atau Mahad Al-Zaytun saat ini tengah berpolemik. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) juga mengeluarkan tim investigasi yang diketuai oleh MUI Jabar untuk mengusut dugaan ajaran sesat di pesantren ini.
MUI Jabar sendiri kini sudah menyusun beberapa langkah untuk mengambil data penyelidikan ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu. MUI Jabar juga akan menggandeng aparat penegak hukum dalam pengambilan data.
"MUI Jabar melakukan pengambilan data dengan dua alternatif ya, kalau gak datang, ya dipanggil," kata Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar, Rabu (21/6/2023).
1. Jenjang pendidikan di Al-Zaytun dari MI, MTs, hingga MA
Sebelum banyak kontroversi yang dimunculkan oleh pimpinan Mahad Al-Zaytun, Panji Gumilang dan viral melalui media sosial. Al-Zaytun sendiri merupakan Ponpes yang tergolong luas dan memiliki bangun serta masjid yang cukup megah di wilayah Kabupaten Indramayu.
Santri yang belajar di Mahad Al-Zaytun sendiri beragam, tidak hanya dari wilayah Kabupaten Indramayu dan Jabar. Dalam lamaran resminya ada beberapa jalur sekolah yang bisa diikuti peserta didik, mulai dari MI, Mts, dan MA.
Program pendidikan Al-Zaytun sendiri mengacu pada standar kualifikasi internasional. Program ICDL (International Computer Driving Licence) dan ICCS (International Certificate in Computer Studies) dilaksanakan dengan jaminan standar internasional.
2. Biaya MI masih menggunakan rupiah
Dalam laman resmi Mahad Al-Zaytun juga dilampirkan besaran biaya untuk tahun ajaran baru 2023-2024. Al Zaytun sendiri membuka pendaftaran santri baru sejak 25 Maret- 20 Juni 2023 khusus untuk tingkat dasar Madrasah Ibtidaiyah dan tingkat menengah Madrasah Tsanawiyah melalui sistem online.
Berdasarkan dokumen yang diunduh melalui laman resmi, biaya pendaftaran tingkat Madrasah Ibtidaiyah menggunakan mata uang rupiah biasa sebesar satu juta. Setelah peserta lulus kemudian ada biaya pendidikan Rp650 ribu yang dibayarkan selama 12 bulan. Untuk biaya satu semester mencapai Rp3.9 juta belum termasuk biaya listrik, perawatan asrama, seragam dan biaya lainnya.
3. Biaya MTs menggunakan USD
Kemudian, untuk Madrasah Tsanawiyah atau MTs pembayaran menggunakan dolar Amerika Serikat. Namun untuk pendaftaran masih menggunakan mata uang rupiah sebesar Rp1,5 juta. Setelah itu, biaya selama enam tahun pembelajaran adalah sebesar 3.500 USD. Biaya itu bisa dibayarkan melalui cicilan ataupun tunai.
Akan tetapi, jika pembayaran dicicil maka biaya sebanyak USD 3.500 akan ditambah 5 persen per tahunnya dengan rincian dibayar tiga tahunan untuk tahap pertama yaitu pada saat akad 2.275 USD dan tahap kedua pada saat memasuki jenjang Aliyah (tahun ke-4) 2.275 USD.
Biaya pendidikan ini sendiri di luar asrama. Para murid sendiri nantinya akan diminta untuk membayar biaya keperluan listrik, perawatan asrama, perlengkapan kamar, pembuatan buku izin tinggal, biaya lain-lain dan biaya penunjang.
Baca Juga: Tim Investigasi Ponpes Al-Zaytun Dipimpin Langsung MUI Jabar
Baca Juga: Tim Investigasi Bakal Datangi dan Panggil Pimpinan Al-Zaytun