Bey Machmudin Minta Dinkes Cek UMKM Imbas Jajanan Maut KBB

Dinkes diminta lebih teliti soal urusat kesehatan jajanan

Bandung, IDN Times - Pejabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) mengecek produk UMKM makanan usai terjadinya peristiwa jajanan cimin maut yang mengakibatkan satu orang anak kecil meninggal dunia.

Bey Machmudin mengungkapkan, ia akan meminta Dinas Kesehatan Jawa Barat agar mengecek langsung dan menggali lebih dalam penyebab pasti dari peristiwa maut karena jajanan ini. Sebab ia sendiri masih belum mendapatkan informasi pasti.

"Nanti saya akan minta ke Dinas Kesehatan untuk lebih teliti, untuk lebih mencari informasi kenapa sampai seperti itu, ya," ujar Bey, Selasa (3/10/2023).

1. Kasus ini seharusnya jadi tanggungjawab penuh kabupaten kota

Bey Machmudin Minta Dinkes Cek UMKM Imbas Jajanan Maut KBBPj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Disinggung soal penindakan lebih lanjut dari peristiwa ini, Bey mengatakan, Dinas Kesehatan akan mengecek makanan daripada pedagang jajanan anak lainnya. Menurutnya, tanggung jawab terbesar dari pengawasan jajanan makanan ini pada dasarnya ada di kabupaten dan kota.

"Iya, nanti saya sudah minta ke Dinas Kesehatan untuk mengecek juga seperti apa, bersama dengan kabupaten tentunya kan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, ya," katanya.

2. Dinkes Jabar sudah berkoordinasi dengan Pemkab KBB

Bey Machmudin Minta Dinkes Cek UMKM Imbas Jajanan Maut KBBIstimewa

Sebelumnya, Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi mengatakan, dari peristiwa ini dirinya langsung melakukan koordinasi dengan Pemkab Bandung Barat. Adapun saat ini pemkab menetapkan status darurat.

"Ini jadi bahan evaluasi, untuk kembali terutama soal menguatkan kembali surveilans, sehingga jika nanti ada kasus seperti ini lagi itu harus segera dilaporkan dengan cara sistem laporan yang sifatnya cepat," ujar Vini, Sabtu (30/9/2023).

3. Dinkes Jabar akan turun mengecek langsung produk makanan UMKM

Bey Machmudin Minta Dinkes Cek UMKM Imbas Jajanan Maut KBBIlustrasi warga keracunan dirawat di Puskesmas (IDN Times/Patiar Manurung)

Vini menjelaskan, yang paling penting dari kasus ini yaitu evaluasi dari produk makanan UMKM. Sebab, jangan sampai kasus ini kemudian berkembang luas dan memakan korban lainnya, dan penanganan dini harus dilakukan.

"Kami akan melakukan kegiatan, salah satunya adalah sosialisasi tentang penanganan UMKM dalam hal ini penanganan produk olahan makanan," katanya.

Untuk diketahui, dari peristiwa ini ada 34 siswa SDN 3 Jati, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) positif keracunan akibat jajanan cimin pada Selasa (26/9/2203).

Kepala Puskesmas Saguling, Burhan mengatakan, penyebab keracunan massal puluhan siswa itu diduga karena jajanan cimin alias cireng mini yang dibeli dari pedagang di sekolah. Mereka merasakan gejala demam, pusing, muntah hingga diare yang identik dengan keracunan makanan.

"Dugaan penyebabnya dari jajanan cimin berbumbu pedas, mungkin dari pedasnya ini," ucap dia.

Baca Juga: Resep Cimin Telur, Jajanan Khas Sunda yang Cocok untuk Berbuka 

Baca Juga: Siswa SD di Bandung Barat yang Diduga Keracunan Meninggal Dunia

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya