Bey Machmudin: Konflik Pandawara Grup dan Warga Pantai Loji Selesai 

Persoalan ada pada isi konten Pandawara Grup

Bandung, IDN Times - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan polemik Pandawara Grup dengan warga dalam persoalan pembersihan sampah di Pantai Cibutun Loji, telah selesai. Kepala Desa Sangrawayang juga sudah meminta maaf.

Bey Machmudin sendiri sudah mendatangi langsung Pantai Loji. Dia juga sudah berkoordinasi dengan kepala desa mengenai akar polemik dengan Pandawara Grup. Menurutnya ada beberapa kesalah-pahaman di antara kedua belah pihak.

"(Ajakan Pandawara) Sebetulnya itu baik, itu kan mengingatkan kita ada sampah. Tadi Pak Kades sempat sampaikan mohon maaf sempat emosi. Saya bilang gapapa. Itu kan biasa," ujar Bey, dikutip Kamis (5/10/2023).

1. Kades keberatan karena Pantai Loji disebut terkotor nomor 4

Bey Machmudin: Konflik Pandawara Grup dan Warga Pantai Loji Selesai (Istimewa)

Persoalan salah paham antar keduanya ini bermula dari video Instagram yang dibuat oleh Pandawara Grup. Video itu menampilkan kalimat bahwa Pantai Loji merupakan pantai terkotor nomor empat di Indonesia. Hal itu turut membuat Kepala Desa Sangrawayang keberatan.

"Pak kades (keberatan) bukan masalah sampahnya, tapi (disebut) nomor empatnya (terkotor di Indonesia)," ucapnya.

2. Bey sebut hal itu sebagai kritikan

Bey Machmudin: Konflik Pandawara Grup dan Warga Pantai Loji Selesai (Istimewa)

Meski begitu, Bey merasa tidak keberatan atas konten video yang dibuat oleh Pandawara Grup. Menurutnya, hal itu merupakan kritik pada pemerintah, dan Pemprov Jabar menerima hingga akan membersihkan pantai bersama Pemkab Sukabumi.

"Tapi menurut saya gak apa-apa. Itu kritik pada kami agar lebih peduli lagi kepada masyarakat, harus lebih memperhatikan lagi lingkungan," katanya.

3. Pandawara dikecam masyarakat Sukabumi

Bey Machmudin: Konflik Pandawara Grup dan Warga Pantai Loji Selesai Tangkap Layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Untuk diketahui, sebelumnya kepala desa, warga, dan Pemkab Sukabumi merasa keberatan atas video dari Pandawara Grup. Karang Taruna Kecamatan Simpenan juga meminta agar Pandawara Grup segera mengklarifikasi konten video ajakan untuk membersihkan pantai Loji.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Simpenan, Deris Alfauzi mengatakan, jika dalam waktu dekat tidak ada klarifikasi dari Pandawara Grup, maka karang taruna akan melayangkan somasi. Selain itu, ia juga akan membuat laporan kepada polisi.

"Kami akan membuat somasi terkait video viral tersebut. Dalam 2x24 jam kalau tidak ada kejelasan, maka akan kami laporkan, karena itu membuat konten tanpa konfirmasi dan tidak tahu fakta sebenarnya," kata dia.

Selain itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman angkat bicara soal video yang viral itu. Dia mempertanyakan standar yang dipakai Pandawara dalam menetapkan pantai terkotor dari sebelum-sebelumnya hingga saat ini.

"Itu, kan, gak ngerti juga, kan namanya terkotor nomor empat itu kan harus ada standarnya. Kita jadi juara satu, juara tiga biasanya ada standarnya, mereka menetapkan itu bagaimana? Kami juga kan faj ngerti," kata dia.

Adapun isi konten video yang diunggah melalui akun Instagram Pandawara Grup ini memperlihatkan tumpukat sampah di pinggir pantai Cibutun Loji. Mereka menuliskan kalimat 'Selamat Datang di Pantai Terkotor No 4 di Indonesia' di kertas yang ditancapkan dengan bambu.

Baca Juga: Bey Machmudin Minta Kepolisian Usut Sumber Sampah Pantai Loji

Baca Juga: Polemik Sampah Pantai Loji, DLH Jabar Bela Pandawara Grup

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya