Bandung Raya Terancam Bencana Alam, Pemprov Siapkan BTT Rp500 M

BTT disiapkan berdasarkan aturan dari pemerintah pusat

Bandung, IDN Times - Wilayah Bandung Raya sejak awal bulan ini mulai diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Hal ini mengakibatkan bencana alam banjir hingga longsor terjadi di pemukiman hingga akses utama di Kabupaten dan Kota Bandung Raya.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah menyiapkan Rp500 miliar dari biaya tak terduga (BTT) 2021. Uu meminta agar masyarakat waspada dalam kondisi musim hujan seperti saat ini.

"Pemprov Jabar mempersiapkan sekitar Rp500 miliar, sesuai arahan pemerintah pusat yang bisa dikeluarkan bila ada permohonan dari kabupaten dan kota," ujar Uu, Rabu (3/11/2021).

1. Kabupaten dan kota harus meniru langkah Pemprov Jabar

Bandung Raya Terancam Bencana Alam, Pemprov Siapkan BTT Rp500 MIDN Times/Humas Jabar

Selain provinsi, Uu meminta kepala daerah di kabupaten dan kota turut mengalokasikan BTT untuk kebencanaan. Menurutnya, alokasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan dalam masa pandemik COVID-19.

"Musim hujan sekarang besar dan lama. Ekstrem, saya juga heran, tapi sedia payung sebelum hujan. Jadi saya juga minta kepada bupati dan walikota untuk menganggarkan dana BTT," ucapnya.

2. Uu minta relawan bencana turut aktif

Bandung Raya Terancam Bencana Alam, Pemprov Siapkan BTT Rp500 MPinterest

Selain itu, Uu meminta agar elemen relawan kebencanaan di masyarakat diperkuat. Hal itu juga berlaku untuk relawan kebencanaan dari ormas, seperti Muhammadiyah atau NU. Jika semua kuat, menurutnya, penanganan kebencanaan akan maksimal.

"Kalau ada bencana terjadi tidak hanya melulu menunggu pemerintah, tapi masyarakat yang ada bisa melakukan kegiatan tersebut tapi mereka melakukan keahlian seperti tagana dan lain-lain," kata dia.

3. Bandung Raya dipenuhi bencana alam sejak turun hujan dengan intensitas tinggi

Bandung Raya Terancam Bencana Alam, Pemprov Siapkan BTT Rp500 MIlustrasi banjir Jakarta (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat sedikitnya ada empat titik peristiwa longsor pada 2 November 2021 sore hari. Dari peristiwa itu, tidak ditemukan adanya korban jiwa.

"Satu akses jalan tertutup di Imah Seniman, menutup badan jalan. Sekarang sedang proses evakuasi untuk buka jalur. Untuk sementara akses kita tutup, belum bisa dilintasi," ujar Kepala BPBD KBB Duddy Prabowo, Selasa (2/11/2021) malam.

Selain itu, hujan deras yang terjadi sejak Selasa siang juga mengakibatkan banjir di Kota Bandung. Berdasarkan laporan yang dihimpun Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, terdapat 17 titik banjir, dan cileuncang dengan ketinggian variatif antara 5 hingga 60 cm.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, luapan saluran air menjadi penyebab banjir, dan cileuncang pada sejumlah titik tersebut. Debit air melebihi kapasitas saluran-saluran air.

Salah satu di antaranya, saluran Sungai Citepus yang meluap menyebabkan Cileuncang di Jalan Pasirkoja.

Merujuk data Dinas PU Kota Bandung, titik banjir dan cileuncang terjadi di Jalan Kopo Citarip, Jalan Pasirkoja (Apotek Djaya), Jalan Ibrahim Adjie, Jalan Rumah Sakit (persimpangan Soekarno Hatta), Jalan Cingised, Jalan Rumah Sakit, Jalan Rancabolang (pesantren), Jalan Margacinta, Pasar Induk Gedebage, Jalan Cikutra Barat, Jalan Setrawangi, Jalan Tirtasari Selatan, Jalan Citepus Husein, Jalan Babakancibeureum.

Selain itu, terjadi pula di Kompleks Gritama Cijerah, Kompleks Graha Indah Cimindi, Jalan Cimindi (depan Graha Indah Cimindi). Banjir di Jalan Babakancibeureum dengan ketinggian muka air 60 cm sampai masuk ke sejumlah rumah warga.

Baca Juga: Dua Kali Divaksin, Uu Ruzhanul Ulum Masih Positif COVI-19, Kok Bisa?

Baca Juga: Perlente! 10 Potret Wagub Jabar Uu Ruzhanul dengan Mobil Klasik  

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya