9,2 Persen dari 300 Ribu Siswa TK-SMP Bandung Kesulitan Akses PJJ 

Ada keluarga di Bandung yang hanya punya satu handphone

Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan Kota Bandung menyebut ada 9,2 persen siswa dari 300 ribu siswa TK, SD dan SMP yang terkendala akses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Bahkan, ada satu keluarga yang hanya memiliki satu handphone sebagai perangkat yang digunakan untuk PJJ.

"Ada satu keluarga yang punya handphone hanya bapaknya dan saat di jam ayahnya bekerja dia tidak bisa bekerja atau gak punya alat daring," ujar Kepala Seksi Kurikulum PP SMP, Bambang Ariyanto saat di temui di Balai Kota Bandung, Selasa (14/7/2020).

1. BOS bisa bantu buat beli kuota siswa kurang mampu

9,2 Persen dari 300 Ribu Siswa TK-SMP Bandung Kesulitan Akses PJJ Ilustrasi belajar online di My School Palembang (IDN Times/Dokumen)

Dengan keadaan tersebut, Disdik mengizinkan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) digunakan bagi guru dan siswa kurang mampu agar dibeliikan kuota internet untuk melakukan proses blajar mengajar selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berlangsung di Kota Bandung.

"Kuota internet, sekolah menganggarkan dari dana BOS untuk anak tidak mampu. Pemkot Bandung juga menganggarakn untuk guru honorer TK, SD, SMP sebersar 165 miliar dari APBD," ungkapnya.

2. Guru dipastikan tidak gaptek teknologi

9,2 Persen dari 300 Ribu Siswa TK-SMP Bandung Kesulitan Akses PJJ pixabay/tumisu

Bambang menuturkan, berdasarkan hasil evaluasi PJJ sebelumnya, guru rata-rata sudah menguasai teknologi. Adapun sebelumnya Disdik Kota Bandung telah melakukan simulasi pembelanjaan pada guru selama pandemik COVID-19.

"Kendala kompetensi teknologi guru 8.3 persen. selama tiga bulan kemari kami melakukan training melakukan pelatihan pencerahan kepada guru guru. Insyallah guru semakin baik," ungkapnya.

3. Guru jangan mempersulit siswa RMP mendapatkan haknya

9,2 Persen dari 300 Ribu Siswa TK-SMP Bandung Kesulitan Akses PJJ ilustrasi belajar online (IDN Times/Mela Hapsari)

kemudian, Bambang menambahkan, untuk siswa yang Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP), sekolah diharapkan tidak mempersulit dan memudahkan untuk siswa-siswi tetap belajar di saat pandemik COVID-19 melalui sistem jarak jauh.

"Dana BOS untuk operasional sekolah digunakan sesuai kebutuhan masing-masing, yang anak RMP tidak boleh disulitkan, tidak usah yang tidak mampu diberi bantuan tidak perlu bertele tele," tuturnya.

Baca Juga: Besok, 600 Warga Sekitar Secapa AD Jalani Rapid Test! 

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Dimulai, PJJ Masih Menjadi Kendala Sekolah

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya