Panen Dimulai, Diharapkan Mampu Tekan Inflasi di Majalengka
Beras menjadi penyumbang terbesar inflasi di Majalengka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Majalengka , IDN Times- Beberapa daerah di Kabupaten Majalengka sudah mulai masuk masa panen. Kondisi tersebut diharapkan mampu menekan inflasi Kabupaten Majalengka.
Data BPS Kabupaten Majalengka, inflasi bulan ke bulan atau month to month (m to m) Kabupaten Majalengka pada Februari 2024 mencapai 0,39 persen. Beras, menjadi komoditi penyumbang inflasi terbesar yakni 0,4281. Adapun inflasi year on year Kabupaten Majalengka pada Februari 2024, mencapai 3,05 persen.
Upaya untuk menekan inflasi, yang penyumbang terbesarnya adalah beras, pemerintah sempat melakukan beberapa kali pasar murah. Kini, seiring dengan mulai masuknya masa panen, diharapkan upaya menekan inflasi semakin maksimal.
Di Kabupaten Majalengka, daerah yang sudah mulai masuk panen raya yakni di Kecamatan Rajagaluh dan Leuwimunding. Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi berharap, dengan mulai masuk musim panen, dapat menekan angka inflasi.
"Mudah-mudahan sampai dengan akhir tahun, target gabah kering di Majalengka terpenuhi. Sehingga tingkat inflasi ini akan turun," kata Dedi Supandi seusai menghadiri panen raya Kelompok Sawah Buah, Desa Kumbung, Kecamatan Rajagaluh, Sabtu (9/2/2024).
1. 100 kilogram gabah kering hasilkan 70 kilogram beras
Dedi menyebutkan, produksi beras di Kabupaten Majalengka terbilang cukup bagus. Dijelaskannya, dari sekitar 100 kilogram gabah kering, di Majalengka bisa menghasilkan beras hingga 70 kilogram beras.
Angka tersebut, kata Dedi, terbilang tinggi jika dibandingkan daerah lain, yang hanya di bawah 60 kilogram beras saja.
"100 kilo padi, kalau di Majalengka ini bisa menghasilkan sekitar 60 sampai 70 (kilogram) beras. Kalau daerah lain justru dari 100 kilo, ada yang di bawah 60 kilogram beras," jelas dia.
Selain perbandingan antara gabah kering dengan beras tidak terpaut terlalu tinggi, Dedi juga menegaskan kualitas beras dari petani Majalengka cukup baik. Tehnik pengairan yang dilakukan para petani, memiliki peran dalam hal kualitas beras yang dihasilkan.
"Karena dialiri air yang bersih, kualitas berasnya kinclong yah. Jadi rasanya teh pulen yang luar biasa," kata dia