Viral Penumpang Dirampok Usai Naik Whoosh, Polisi: Hoaks
Penumpang tersebut sudah meminta maaf
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Seorang pemuda atas nama Raka Ihsan Arfiarez mengaku mengalami perampokan dengan diminta mentransfer uang Rp20 juta oleh seorang pengemudi taksi online ketika hendak pulang dari Stasiun Tegalluar, usai menumpangi Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Informasi mengenai perampokan ini pun ramai dibicarakan di WhatsApp Grup (WAG) dan media sosia.
Namun, setelah dilakukan penelusaran oleh kepolisian, informasi tersebut dipastikan palsu atau hoaks. Kasus itu direkayasa oleh korban agar yang bersangkutan mempunyai uang untuk kepentingan pribadi.
"Intinya dari hasil penyelidikan ternyata informasi yg viral di media bahwa korban dirampok itu tidak benar. Korban melakukan hal tersebut untuk kepentingan pribadinya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bandung Kompol Oliestha Ageng Wicaksono, Senin (20/2/2024).
1. Pelaku sudah meminta maaf lewat sebuah video
Dari video yang diterima IDN Times, Raka yang didampingi Polsek Cileunyi, Kompol Soeharto, mengaku telah membuat keterangan palsu. Dia pun meminta maaf kepada seluruh pihak yang namanya menjadi tercemar.
"Nama saya Raka. Saya akan melakukan klarifikasi terkait kejadian tanggal 17 kemarin. Bahwa saya telah melakukan kebohongan dengan melaporkan perampokan yang seolah yang saya alami," ujar Raka mengutip dari video tersebut.
"Semua saya lakukan demi meminta uang kepada orangtua saya untuk kepentingan pribadi saya. Untuk itu saya minta maaf kepada pihak kepolisian dan KCIC serta instansi terkait atas berita bohong yang sudah saya lakukan," lanjutnya.