Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bandung, IDN Times - Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengajak masyarakat dan pemuda untuk lebih meningkatkan empati dan solidaritas kepada saudara di Palestina yang masih dalam kondisi penjajahan. Hal itu Ia ungkapkan saat Upacara Peringatan Bandung Lautan Api di Balai Kota Bandung, Minggu, 24 Maret 2024.
“Dengan semangat Bandung Lautan Api sudah sepantasnya berempati dan menunjukan solidaritas kepada saudara kita di Palestina dengan berbagai aksi, donasi dan doa terbaik,” ucap Bambang melalui siaran pers.
1. Jangan lupakan perjuangan para pahlawan
IDN Times/Debbie Sutrisno Selain itu, Bambang juga mengajak generasi penerus terutama pemuda untuk meneladani perjuangan para pahlawan terdahulu.
“Mari teladani pengorbanan pahlawan kita semua, baik dari keberanian maupun aksi heroismenya,” kata dia.
2. Bandung Lautan Api sejarah penting Indonesia
Dok. Humas Pemkot Bandung Bandung Lautan Api merupakan peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa ini menjadi simbol perjuangan dan pengorbanan para pejuang dalam mencapai kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Peristiwa bersejarah Bandung Lautan Api ini terjadi pada tanggal 24 Maret 1946.
Saat itu, ada pembakaran rumah dan bangunan di Bandung dilakukan untuk mencegah sekutu dan tentara NICA Belanda memakai Kota Bandung sebagai markas militer.
Siapa yang menyangka, lagu perjuangan Halo-Halo Bandung yang lazim didengarkan ternyata berasal dari ragu romantis loh, warga.
Versi awal dari lirik lagu "Hallo Bandung" menunjukkan bahwa lagu ini lahir sebagai ungkapan rasa rindu yang sentimental, bukan dimaksudkan sebagai lagu perjuangan.
Berdasarkan sejumlah sumber, liriknya berangkat dari kisah Ismail Marzuki yang sempat mengungsi ke Bandung bersama istrinya, Eulis Zuraidah demi menghindari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta.
Sayangnya, tak lama setelah mereka menetap di Bandung, terbit ultimatum dari pihak Inggris yang memerintahkan pihak tentara pejuang Indonesia untuk segera meninggalkan Kota Kembang ini.