TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pergerakan Tanah di KBB Bisa Bikin Sungai Cidadap Meluap!

Waspada bencana di kawasan lereng

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, membuat masyarakat terdampak harus pindah dari rumahnya. Dampak lebih jauh, bencana ini bisa menyebabkan bahaya ikutan atau collateral hazard berupa meluapnya Sungai Cidadap akibat terbendungnya aliran sungai tersebut oleh pergerakan tanah susulan.

Hal ini disampaikan Ahli longsoran (landslide) Institut Teknologi Bandung (ITB) Imam Achmad Sadisun. Menurutnya, bahaya ikutan pada hakikatnya merupakan bahaya yang dapat muncul yang diakibatkan oleh kejadian bahaya utama.

“Pergerakan tanah atau longsoran ini cukup unik karena terjadi di morfologi bukit yang terisolasi,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (18/3/2024).

1. Peningkatan jumlah penduduk ikut jadi faktor kondisi sungai

IDN Times/Istimewa

Morfologi berupa bukit yang dilingkupi oleh lereng-lereng di sekelilingnya dan dengan keberadaan permukiman di dalamnya dapat meningkatkan risiko bagi penduduk yang tinggal di wilayah tersebut. Terlebih lagi pada bagian selatan dari wilayah pemukiman tersebut terdapat Sungai Cidadap yang melintang.

Kondisi ini menyebabkan potensi bahaya pergerakan tanah akan lebih besar. Jika tanah bergerak terus-menerus dan terjadi longsoran lagi, aliran Sungai Cidadap dapat terbendung.

Terkait dengan faktor penyebab, secara umum terdapat dua hal yang menyebabkan longsoran terjadi, yakni faktor pengontrol dan faktor pemicu. Faktor pengontrol umumnya berkaitan dengan kejadian-kejadian yang berlangsung relatif dalam jangka panjang seperti pelapukan, erosi, dan perubahan tata guna lahan.

Sementara itu, faktor pemicu berkaitan dengan kejadian-kejadian jangka pendek atau bahkan seketika seperti hujan ekstrem dan gempa bumi.

"Wilayah Kabupaten Bandung Barat merupakan wilayah dengan potensi terjadinya longsoran yang tinggi hingga sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh kondisi geologis yang sebagian besar terdiri atas perbukitan dan pegunungan, serta karakteristik tanah dengan pelapukan yang cukup tebal," kata dia.

Pada beberapa bagian juga terdapat jenis-jenis batuan yang memiliki karakteristik relatif mudah mengalami penurunan kekuatan dan mudah berperan sebagai bidang gelincir, seperti batu lempung dan batu lanau.

Terjadinya hujan dengan intensitas yang tinggi di bulan Februari juga dapat memicu terjadinya longsoran di daerah tersebut.

2. Longsoran diprediksi sempat terjadi di daerah ini

IDN Times/Istimewa

Sementara itu, kelompok keahlian Sains Rekayasa dan Inovasi Geodesi Vera Sadarviana menuturkan, citra satelit yang diambil di wilayah tersebut pada tahun 2020 menunjukkan kemungkinan bencana ini akan terjadi.

Data citra satelit yang diambil pada tahun 2020 menunjukkan morfologi menyerupai gundukan di bagian kaki longsoran. Perubahan elevasi yang membentuk gundukan ini mencirikan indikasi proses terjadinya longsoran, yang biasanya dibarengi oleh adanya indikasi penurunan elevasi di bagian kepala longsoran.

Kemudian terdapat juga area terbuka yang tidak tertutup oleh vegetasi di bagian puncak bukit yang dapat menjadi perhatian.

“Fenomena ini dapat dipelajari lebih lanjut karena vegetasi dapat memainkan peran penting dalam proses infiltrasi air hujan (fungsi hidrologis),” ujarnya.

Berita Terkini Lainnya