Buntut Unjuk Rasa, FSPTN Jabar Tuntut Manajemen Grab Tanggung Jawab
Akan ada pertemuan kedua belah pihak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Unjuk rasa yang dilakukan ratusan massa driver ojek online (ojol) dari aplikasi Grab pada Kamis (1/2/2024) di halaman Kantor Grab Bandung Jalan Pasir Kaliki berujung ricuh dan menelan korban.
Ketua Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Transportasi Nusantara-Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPTN-KSPSI) Provinsi Jawa Barat Achmad Ilyas Prayogi selaku koordinator aksi menjelaskan, empat mitra Grab mengalami luka lebam dan satu orang tim media FSPTN-KSPSI dilarikan ke rumah sakit.
Selain itu, satu unit mobol rusak pada bagian kiri, satu unit motor rusak dan sebuah ponsel milik tim media FSPTN-KSPSI hancur.
"Terhadap para korban telah dilakukan visum dan dilaporkan ke pihak Kepolisian. Selanjutnya tinggal menunggu BAP (Berita Acara Pemeriksaan)," ungkap Achmad Ilyas melalui siaran pers, Minggu (4/2/2024).
1. Diduga ada mitra Grab lain yang lakukan pengadangan
Menurut Achmad, peserta unjuk rasa yang dipukul adalah mitra Grab yang bergabung di serikat dan terduga yang memukul adalah mitra asuhan manajemen akuisisi Grab yang diduga sudah jauh disiapkan untuk mengadang peserta unjuk rasa datang pada 1 Februari 2024.
"Kami kecewa, kenapa demokrasi harus dicederai oleh kepentingan perusahaan. Padahal unjuk rasa dari rakyat kecil seperti kami ini cukup didengar dan ditanggapi kita sudah senang. Bukan harus dipukuli," ujar Achmad Ilyas.
"Jangan cederai kebebasan menyampaikan pendapat dimuka umum, karena negeri kita negeri demokrasi bukan negeri anarki," kata dia.