TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apindo Jabar Tawarkan Investasi di Rebana pada Delegasi Jepang

Sudah banyak industri berdiri di kawasan ini

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melakukan pertemuan dengan Nagasaki Prefectural Assembly (badan legislatif daerah yang bertanggung jawab atas pemerintahan Prefektur Nagasaki di Jepang). Dalam pertemuan ini, Apindo menjabarkan mengenai keberadaan kawasan ekonomi Rebana yang akan jadi pusat perindustrian baru di Jawa Barat (Jabar).

Ketua Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik mengatakan, kawasan Rebana di Jawa Barat sangat kompetitif untuk berinvestasi. Selain memiliki jaringan infrastruktur, Rebana juga memiliki ketersediaan SDM.

Kawasan memiliki berbagai keunggulan yang signifikan untuk menarik investasi. Keunggulan ini mencakup infrastruktur yang memadai seperti pelabuhan dan bandara bertaraf internasional. Selain itu, Jawa Barat memiliki angkatan kerja terbesar di Indonesia, yaitu 25,8 juta orang atau sekitar 17,3% dari jumlah nasional, yang merupakan potensi besar bagi industri.

“Nilai UMK yang masih relatif rendah menjadikan Rebana sebagai kawasan yang kompetitif untuk investasi,” kata Ning saat menerima delegasi Nagasaki Prefectural Assembly (badan legislatif daerah yang bertanggung jawab atas pemerintahan Prefektur Nagasaki di Jepang) dalam keterangan yang diterima IDN Times, Jumat (2/7/2024).

1. Sektor pelayanan harus disiapkan dari sekarang

Pembangunan Subang Smartpolitan yang merupakan bagian dari Rebana Metropolitan. (ANTARA Foto/Raisan Al Farisi)

Meski demikian, Ning menekankan, perlu ada dukungan pemerintah pusat melalui Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan berbagai Proyek Strategis Nasional di kawasan ini. Dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM), Apindo Jabar pun mengajak kolaborasi melalui berbagai inisiatif seperti, magang internasional, pelatihan yang lebih komprehensif, dan pengembangan desain sosial untuk mentransformasi pemikiran masyarakat dari sektor pertanian ke industri.

Dia menilai, penting membangun masyarakat yang memiliki keahlian dalam sektor pelayanan, mengingat besarnya potensi berkembangnya area di sekitar kawasan industri menjadi destinasi pariwisata, seperti di Kabupaten Kuningan.

"Dengan berbagai potensi yang ada di Kawasan Rebana, kami siap mengimplementasikan program strategis Apindo Jabar, yaitu 'Dari Jabar untuk Jabar', 'Dari Jabar untuk Indonesia', dan 'Dari Jabar untuk Dunia',” kata dia.

2. Penguatan SDM harus bisa dikerjasamakan

Program-program Apindo, kata dia, bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Jawa Barat, baik dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga potensi UMKM, sehingga mampu mengambil peran penting dalam peningkatan investasi di Rebana.

Menghadapi tantangan di Kawasan Rebana, Ning Wahyu Astutik mengajak para pemamgku kebijakan untuk meningkatkan kolaborasi, erutama dalam pengembangan SDM. Kolaborasi yang lebih erat diperlukan antara perguruan tinggi, pemerintah pusat, provinsi, dan tujuh kabupaten/kota di kawasan Rebana, serta lembaga vokasi, media, dan masyarakat.

"Kami juga akan turut mengawal kebijakan pemerintah untuk mendukung pengembangan SDM," tambahnya.

Sementara itu, Nagasaki Prefectural Assembly menyambut baik ajakan kolaborasi dari Apindo Jabar terkait SDM, terutama dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di sektor kehutanan dan perikanan di Jepang, di mana saat ini mereka mengalami kekurangan tenaga kerja.

Berita Terkini Lainnya