TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Guru Besar dan Dosen ITB Ingatkan Jokowi Kembali ke Jalur Demokrasi

Pengingat disamping lewat 9 poin deklarasi akademik

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Sejumlah orang yang tergabung dalam komunitas Guru Besar dan Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Peduli Demokrasi melakukan Deklarasi Akademik di Selasar Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (5/2/2024).

Dalam kegiatan ini mereka turut membacakan sembilan poin deklarasi akademik Mencegah Kemunduran Demokrasi. Deklarasi Para guru besar dan dosen ITB ini turut menanggapi kondisi bangsa saat ini dalam masa Pemilu 2024.

Adapun dalam deklarasi ini ada sembilan poin yang dibacakan. Salah satunya meminta Pemilu jujur, adil, dan tertutup. Kemudian, meminta pemimpin negara menguatkan kembali demokrasi.

1. Kegiatan deklarasi turut diisi dengan diskusi

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sebelum pembacaan poin deklarasi, para guru besar dan dosen turut berdiskusi bersama dan membahas soal opini berjudul "Malu Menjadi Bangsa" oleh Guru Besar ITB, Yasraf Amir Piliang di salah satu media cetak.

Yasraf Amir mengatakan, ada dua hal dosa yang sedang dialami negara saat ini, pertama pemilu langsung, kedua runtuhnya keadaban bangsa. Menurutnya, dua hal itu saling berkaitan.

"Dari dosa pemilu langsung membuat peradaban hancur," ujar Yasraf.

2. Turut membahas soal prinsip permusyawaratan

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Yasraf mengatakan, ideologi negara Pancasila itu lahir buah pemikiran para pendiri bangsa dengan hasil konsensus dari berbagai partai saat itu. Sehingga, dikatakannya, konsensus merupakan hal yang utama.

"Pancasila Ini lahir dari prinsip permusyawaratan. Konsensus. Pancasila adalah konsensus. Datang dari permusyawaratan," katanya.

Berita Terkini Lainnya