Aktivis Desak Kadisdik Jabar Buka Data 4,791 Kecurangan PPDB 2023
Kepala Dinas Pendidikan Jabar diminta transparan soal data
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyatakan, ada sebanyak 4,791 pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 didiskualifikasi. Penyebab pembatalan itu disebabkan adanya kecurangan dan pemalsuan dokumen pendaftaran.
Namun, data itu berujung kritisi oleh Aktivis Pendidikan Jawa Barat, Asep B Kurnia alias AA Maung. Dia mengatakan, Disdik Jawa Barat belum bisa mengungkapkan secara rinci daerah mana saja yang banyak ditemukan kecurangan.
"Saya mau lihat yang 4,791 itu dimana, harusnya transparan terjadi dimana dan konsekuensinya seperti apa. Saya melihat masih aman-aman aja yang sekolah. Saya harap ada transparansi, misal sekolah A berapa yang didiskualifikasi," ujar AA Maung, Selasa (18/7/2023).
1. Data Disdik Jabar enggak jelas
Dengan data yang tidak transparan, AA Maung mengungkapkan, masyarakat khususnya orang tua siswa-siswi akan kebingungan dan menjadi liar. Belum lagi, mekanisme pembatalan ini sendiri tidak dijelaskan juga oleh Kepala Disdik Jabar, Wahyu Mijaya.
"Harus ada transparansi, jangan hanya jumlahnya saja, ini dimana saja kan, terus apa yang sudah dilakukan, didiskualifikasi itu bentuknya apa. Nah bagi siswa yang didiskualifikasi itu tindak lanjut nya seperti apa," jelasnya.
AA Maung meminta Kepala Disdik Jawa Barat, Wahyu Mijaya bisa segera menjelaskan secara lengkap dan tidak menutup-nutupi data yang telah disampaikan pada publik. Sehingga, orang tua murid bisa memahami kekurangan PPDB 2023.
"Data dari Disdik itu belum jelas, berapa dari sekolah mana, dari wilayah mana dan saya rasa semua kabupaten kota di Jabar hampir semua melakukan hal demikian," kata dia.
Baca Juga: Ridwan Kamil Batalkan 4.791 Pendaftar PPDB Ilegal di Jabar
Baca Juga: Ridwan Kamil: Pemalsuan KK Masih Terjadi di PPDB Jabar 2023