Terkendala Modal, Sebagian Besar UMKM Bertahan Hanya 3 Bulan

Dua startup berkolaborasi bantu pelaku UMKM yang bermitra

Karawang, IDN Times - Modal usaha menjadi salah satu kendala terbesar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat ini. Tak heran, sekitar 60,2 persen UMKM di Indonesia hanya mampu bertahan tiga bulan dengan modal pribadi.

Kondisi tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Mandiri Institute terhadap 2.944 responden pada 2021 lalu. “Bahkan, sekitar 21,34 persen UMKM hanya punya modal untuk bertahan selama sebulan saja,” kata Ketua Bidang UMKM Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Purwakarta, Salman Al Farisi, Selasa (21/3/2023).

Karena itu, banyak di antara pelaku UMKM yang terpaksa meminjam uang ke penyedia layanan pinjaman daring (online) atau pinjol. Namun, Salman memperingatkan mereka untuk lebih selektif memilih penyedia layanan tersebut.

1. Pelaku UMKM diminta pilih pinjol yang diawasi OJK

Terkendala Modal, Sebagian Besar UMKM Bertahan Hanya 3 Bulanilustrasi pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Salman, tak sedikit UMKM yang malah tersandung masalah akibat memilih pinjol. Karena itu, ia menyarankan pelaku UMKM untuk mencari pinjol yang bisa dipercaya. Salah satunya, yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

“Hati-hatilah dalam memilih pinjaman daring dari pihak lain. Nantinya bukan untung malah jadi buntung (tak bisa membayar cicilan),” ujar Salman. Selain karena perusahaan penyedia pinjolnya yang ilegal, ia mengakui pembayaran cicilan yang macet juga tergantung dari komitmen pihak peminjam dana, dalam hal ini pelaku UMKM.

2. Dua startup berkolaborasi bantu pembiayaan UMKM

Terkendala Modal, Sebagian Besar UMKM Bertahan Hanya 3 BulanIlustrasi mengumpulkan modal usaha (Dok. Shutterstock)

Kondisi yang dialami para pelaku UMKM di Indonesia itu menjadi perhatian dua perusahaan startup nasional, KoinWorks dan Wahyoo. Mereka pun menyatakan berkolaborasi menyediakan pembayaran alternatif untuk memudahkan pelaku UMKM kuliner dalam mendapatkan bahan baku produksinya.

UMKM yang bermitra dengan Wahyoo kini dapat melakukan pembayaran dengan metode berjangka. Mereka hanya perlu mengajukan pinjaman usaha melalui Wahyoo PayLater by KoinWorks.

“Hadirnya layanan paylater ini menjadi pelengkap layanan kami lainnya dalam mendukung UMKM dalam hal permodalan,” kata Benedicto Haryono selaku CEO & Co-Founder KoinWorks dalam keterangan persnya.

3. Industri makanan-minuman berkontribusi untuk PDB

Terkendala Modal, Sebagian Besar UMKM Bertahan Hanya 3 Bulan

Benedicto mengutip data dari Kementerian Perindustrian yang menyebut industri makanan dan minuman masih menjadi sektor andalan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Sektor itu disebut berkontribusi sebesar 37,82 persen terhadap Produk Domestik Bruti (PDB) pada 2022.

Karena itu, Benedicto menilai peranan UMKM cukup signifikan. “Kami harap, dengan adanya Wahyoo PayLater by KoinWorks, pelaku UMKM kuliner dapat mengatur keuangan lebih efektif dan tidak lagi terkendala modal usaha,” ujarnya.

4. Ribuan mitra dapat memanfaatkan layanan tersebut

Terkendala Modal, Sebagian Besar UMKM Bertahan Hanya 3 Bulandok Koinworks

Sementara itu, Founder Wahyoo, Peter Shearer menyebutkan sekitar 250 restoran kecil dari 27.000 mitra Wahyoo telah bergabung dengan Wahyoo Kitchen Partners. Ia mengungkapkan misi perusahaannya adalah membantu bisnis mitranya agar tumbuh lebih sukses. 

“Dengan pemberian limit dan pilihan jangka waktu tenor yang beragam, Wahyoo berharap dapat mendukung kelancaran produktivitas pengusaha kuliner. Kami juga memilih bekerjasama dengan KoinWorks untuk menjamin keamanan karena KoinWorks sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK,” tutur Peter.

Baca Juga: Sepanjang 2022, KoinWorks Salurkan Pembiayaan ke 850 Ribu UMKM 

Baca Juga: Support UMKM Kuliner, Wahyoo Group Gelar Hari UMKM Makanan Nasional

Baca Juga: Balita di Purwakarta Positif Polio Akibat Tak Ikut Imunisasi

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya