Pemerintah Harus Pastikan Petani Tak Jual Beras ke Spekulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karawang, IDN Times - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim penyerapan gabah dari petani sudah maksimal. Namun, ia mengakui upaya tersebut masih terkendala jumlah gudang milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di daerah.
Hal itu disampaikannya saat meninjau panen raya di Desa Telarsari, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jumat (2/4/2021). Syahrul menemui langsung para petani dan pemerintah daerah setempat dan mendiskusikan permasalahan pangan.
1. Pemerintah daerah turun tangan serap gabah
Mengenai penyerapan gabah dari petani, Syahrul meminta pemerintah daerah ikut turun tangan. "Semua pihak harus ikut melakukan serapan maksimal gabah, mulai dari pemerintah daerah, Bulog, dan lain-lain," katanya.
Langkah tersebut bertujuan menjaga persediaan dan harga gabah di pasaran. Ia mengakui harga gabah mengalami penurunan di sejumlah daerah sehingga banyak petani mengeluh karena hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit.
2. Terkendala gudang
Syahrul pun menjelaskan, pihak-pihak lain yang harus terlibat dalam penyerapan gabah itu, di antaranya ialah Badan Usaha Milik Negara (Bulog dan Rajawali Nusantara Indonesia), hingga kelompok penggilingan padi termasuk perbankan yang juga berperan menyerap gabah lebih maksimal.
Namun, semangat Mentan itu seakan kontradiktif dengan kondisi di lapangan. Sebab, penyerapan gabah dari petani selalu terkendala oleh kapasitas gudang yang terbatas di daerah.
"Memang tidak semua bisa diserap karena gudang-gudang terbatas. Tetapi, minimal itu bisa menstabilisasi agar HPP (Harga Pembelian Pemerintah) itu bisa kita jaga untuk tidak jatuh seperti yang terjadi di beberapa daerah," tutur Syahrul.
3. Persiapan pangan saat Ramadan
Dibandingkan daerah lainnya, harga gabah di Kabupaten Karawang dinilai lebih baik. Syahrul pun meminta daerah lain mencontoh langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam menstabilisasi harga gabah.
Syahrul mengatakan, intervensi yang dilakukan pemerintah menjadi salah satu upaya mempersiapkan ketersediaan pangan saat Ramadan. "Ramadan insyaallah semua dalam kendali dan diharapkan koordinasi yang baik (antara pemerintah dan pihak-pihak terkait)," ujarnya.
4. Penyerapan gabah jangan didahului spekulan
Pada kesempatan yang sama hadir juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi di lokasi. Ia meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, agar pemerintah membuat kebijakan khusus terkait penyerapan hasil panen dari petani.
“Begitu panen pemerintah menurunkan uang yang belinya Bulog silakan, Kementan silakan, mau bupati menambahkan dari APBD silakan, provinsi silakan, PPL silakan, yang penting begitu panen gabah petani terserap semuanya,” tutur Dedi.
Apabila pemerintah tidak bergerak cepat, Dedi khawatir petani sudah lebih dulu menjual gabahnya pada spekulan dengan harga murah. Karena itu, pemerintah pusat diharapkan dapat mengumumkan terlebih dahulu jumlah gabah yang bisa diserap oleh pemerintah.
5. Petani minta naikkan harga gabah
Menurut salah seorang petani yang diminta berbicara oleh Dedi Mulyadi, pembelian gabah oleh pemerintah tidak dibayarkan secara langsung. Pihak pemerintah disebut biasa berutang terlebih dahulu kepada petani.
“Kemarin padinya (dibeli) Rp4.100, itu juga diutang, dibayar kalau sudah laku. Inginnya Rp5.000 dan dibayar kontan. Kemarin diutang sampai dua minggu, kemudian pupuk juga susah sampai telat 21 hari,” ujar petani tersebut kepada Mentan.