Masuki Pancaroba, Cuaca Ekstrem Mengancam Arus Mudik Lebaran 1443 H

Berikut prakiraan cuaca di wilayah Jabar menurut BMKG

Subang, IDN Times - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi cuaca ekstrem akan terjadi hingga 1 Mei 2022 mendatang. Karena itu, masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan mudik Lebaran 1443 hijriah perlu mempersiapkan diri menghadapi dampak cuaca buruk.

Kepala Stasiun Klimatologi Bogor, Indra Gustari menjelaskan cuaca ekstrem kali ini akibat peralihan musim hujan ke kemarau atau pancaroba. “Pada bulan April 2022, sebagian wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau, dan sebagian lainnya berada pada masa pancaroba,” katanya, Senin (25/4/2022).

Dalam keterangan tertulisnya, Indra menyampaikan hasil analisis dan prospek cuaca mingguan di wilayah Jawa Barat. Menurutnya, curah hujan dengan intensitas sangat lebat, disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Jawa Barat bagian tengah dan selatan.

1. Panas di pagi hari, puting beliung dan hujan es di sore hari

Masuki Pancaroba, Cuaca Ekstrem Mengancam Arus Mudik Lebaran 1443 HIlustrasi musim hujan (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Indra mengimbau masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap peningkatan potensi terjadinya angin puting beliung dan hujan es pada siang hingga sore hari. “Kondisi tersebut ditandai dengan pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB,” katanya.

Udara yang panas itu mengakibatkan pembentukan awan konvektif dengan dasar awan yang gelap. Indra menggambarkan awan yang disebut Cumulonimbus itu memiliki puncak yang menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya.

2. Kondisi cuaca dipengaruhi La Nina berintensitas lemah

Masuki Pancaroba, Cuaca Ekstrem Mengancam Arus Mudik Lebaran 1443 Hdok BMKG

Ia menjelaskan, pada umumnya angin yang melewati wilayah Jawa Barat didominasi dari tenggara hingga barat daya. Berdasarkan kecenderungan dinamika atmosfer global, regional, dan model diprakirakan, BMKG meyakini potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpeluang terjadi di semua kabupaten/kota di wilayah Jawa Barat untuk sepekan ke depan.

“Kondisi dinamika atmosfer untuk wilayah Jawa Barat sepekan ke depan diprakirakan masih dipengaruhi oleh fenomena global yakni La Nina dengan intensitas lemah yang berpengaruh terhadap peningkatan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk wilayah Jawa Barat,” tutur Indra.

3. BMKG sampaikan analisis kondisi cuaca sepekan terakhir

Masuki Pancaroba, Cuaca Ekstrem Mengancam Arus Mudik Lebaran 1443 Hilustrasi hujan lebat (pixabay.com/Kammy27)

Selain menyampaikan prakiraan cuaca, BMKG juga menyebutkan analisis cuaca yang terjadi sepekan terakhir di Jawa Barat. Menurutnya, kondisi dinamika atmosfer untuk wilayah Jawa Barat pada periode satu minggu terakhir juga dipengaruhi oleh fenomena global yakni fenomena La Nina yang lemah.

Indra menjelaskan, selama sepekan terakhir itu Nino 3.4 berada pada indeks -0.71 (dengan nilai normal ± 0.5). Suhu muka laut di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat masih berada dalam kondisi relatif hangat dengan anomali berkisar +1 sampai dengan +3 °C sehingga mendukung untuk penguapan uap air di wilayah Jawa Barat.

4. Siklon tropis terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Bengkulu

Masuki Pancaroba, Cuaca Ekstrem Mengancam Arus Mudik Lebaran 1443 HRuang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Angin di wilayah Jawa Barat pada umumnya bertiup dari arah barat laut hingga timur laut. Adapun, bibit Siklon Tropis 98S terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Bengkulu, tepatnya di 10.2°LS, 102.7°BT dengan kecepatan angin maksimum sekitar 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum di pusatnya sekitar 1008.4 hPa.

Pergerakan sistemnya terpantau ke arah barat hingga barat daya. “Hal ini mengakibatkan terbentuknya area belokan angin dan konvergensi di sekitar wilayah Jawa Barat. Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan konvektif di antaranya di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya,” tulis Indra.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya