Korban Gempa Cianjur Tak Tertolong karena Terjebak Kemacetan

Kakek berusia 105 tahun sempat selamat meski tertimpa lemari

Subang, IDN Times - Seorang kakek berusia 105 tahun yang sempat selamat dalam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, akhirnya meninggal dunia. Kakek bernama Mukhtar itu tak tertolong lantaran ambulans yang membawanya terjebak kemacetan lalu lintas di perjalanan.

Kakek tersebut dibawa menggunakan ambulans yang disediakan Anggota DPR RI Dedi Mulyadi untuk membantu korban gempa kali ini. Ia sedianya akan dibawa dari Kecamatan Cugenang ke tempat yang lebih aman di Kecamatan Cipanas.

“Biar aman dan tenang dibawa dulu ke anak paling besar karena lokasinya aman,” kata anak korban, Sabtu (26/11/2022). Ia ikut dalam perjalanan itu bersama ibunya. Kejadian itu pun semakin membuat mereka terpukul setelah gempa bumi merusak rumahnya.

1. Masih selamat meskipun tertimpa lemari saat tengah sakit

Korban Gempa Cianjur Tak Tertolong karena Terjebak Kemacetan(Ilustrasi dampak gempa) ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan

Menurut sang anak, Mukhtar memang tengah sakit pada saat gempa bermagnitudo 5,6 itu terjadi. “Posisi bapak waktu itu sakit dan tiduran di tengah rumah, kemudian pas gempa tertimpa lemari,” ujarnya menceritakan.

Setelah dievakuasi, kakek tersebut terpaksa dirawat dengan kondisi seadanya di tempat pengungsian. Namun, kondisi tempat pengungsian tersebut dinilai memprihatinkan ditambah dengan gempa susulan yang masih terjadi memotivasi sang anak untuk memindahkan ayahnya ke tempat yang lebih baik.

2. Kakek Mukhtar mengembuskan nafas terakhir di perjalanan

Korban Gempa Cianjur Tak Tertolong karena Terjebak KemacetanIlustrasi mobil ambulans. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Kedatangan Dedi Mulyadi ke lokasi bencana dimanfaatkan untuk membawa kakek tersebut keluar dari pengungsian. Saat dibawa, ambulans tersebut memilih menggunakan jalur alternatif lantaran jalan utama menuju Cipanas dikabarkan masih tertutup material longsor.

Namun, jalur alternatif itu ternyata mengalami kemacetan parah sehingga ambulans yang membawa sang kakek akhirnya bermaksud kembali ke pengungsian karena kondisi korban semakin memburuk. “Bapak mengembuskan nafas terakhirnya di perjalanan,” kata sang anak menyesal.

3. Anak yang sempat ditolong Dedi kondisinya telah membaik

Korban Gempa Cianjur Tak Tertolong karena Terjebak KemacetanDedi Mulyadi menangis saat hubungi Rizal/ Antara

Sementara itu, Dedi bersama timnya mengaku masih menyalurkan bantuan ke lokasi terdampak gempa bumi di Cianjur sampai hari ini. Sebelumnya, ia juga sempat mengevakuasi seorang anak korban gempa ke rumah sakit di Kabupaten Purwakarta.

Saat ini, kondisi anak tersebut diketahui sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang ke Cianjur. “Mudah-mudahan langkah kecil ini minimal bisa menyelesaikan hal kecil, kalau yang besar sudah banyak yang menyelesaikan oleh pemerintah,” kata Dedi dalam keterangan persnya.

Baca Juga: Jenazah Ibu dan Anak Korban Gempa Cianjur Ditemukan Sedang Berpelukan

Baca Juga: Mangkir dari Sidang Cerai, Dedi Mulyadi Pilih Kunjungi Cianjur

Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur Bertambah Jadi 310 Orang

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya