Motif Rekayasa Bayi Hilang di Cianjur: Ibu Belum Siap Jadi Orangtua

Sang ibu merekayasa kasus kehilangan anaknya hingga viral

Bandung, IDN Times - Kasus bayi hilang di Kampung Balengbeng, Desa Mayak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, sempat menghebohkan publik pada beberapa waktu kemarin. Bayi yang baru berusia 12 hari ini awalnya diduga hilang secara misterius.

Seiring berjalannya waktu, kasus ini pun akhirnya terungkap. Polisi memastikan kehilangan bayi itu merupakan rekayasa dari ibunya Alika (17 tahun). Kapolsek Cibeber, Kompol Aca Nana Suryadi mengatakan, hilangnya bayi bernama Muhammad Daffa ini berawal dari laporan sang suami Cep Danda (26 tahun).

"Kronologi awal yang membuat laporan suaminya, merasa kaget anaknya hilang pada saat jam 02:00 WIB pagi terbangun anak sudah tidak ada," ujar Ace saat dihubungi, Selasa (14/11/2023).

1. Suami langsung melaporkan kehilangan ini pada polisi

Motif Rekayasa Bayi Hilang di Cianjur: Ibu Belum Siap Jadi Orangtuailustrasi bayi (pexels.com/Szabina Nyíri)

Aca menjelaskan, saat itu sang istri mengaku tidak mengetahui apapun tentang kehilangan anaknya itu. Istri Cep mengaku bahwa bayinya disimpan di ruang tengah. Akhirnya dibuatlah laporan ke Polsek Cibeber, sehingga polisi kemudian melakukan penyelidikan.

"Suami kaget dan buat laporan ke kantor kami, ke polsek. Kemudian berjalannya waktu kami lidik, memeriksa beberapa saksi ternyata penerima bayi adalah sahabat istrinya," ucapnya.

2. Anaknya ternyata diserahkan ke sahabat istrinya

Motif Rekayasa Bayi Hilang di Cianjur: Ibu Belum Siap Jadi Orangtuailustrasi bayi (pixabay.com/genalouise)

Bayi yang dikira hilang itu pun akhirnya ditemukan dibawa oleh sahabat Alika. Bayi diserahkan kerena sang sahabat takut dikira menculik sang bayi, padahal bayi itu diserahkan oleh Alika secara langsung.

"Ternyata bayi diserahkan secara sukarela oleh ibunya tanpa sepengetahuan suaminya, jadi suaminya tidak tahu diserahkan bayi itu ke sahabatnya."

"Jadi mungkin dia tidak tahu proses adopsi, dia ketakutan akhirnya diserahkan secara diam-diam saja. Maunya dia mungkin kalau gak ketahuan anaknya diadopsi orang," katanya.

3. Tidak ada transaksi jual beli dalam kasus ini

Motif Rekayasa Bayi Hilang di Cianjur: Ibu Belum Siap Jadi Orangtuailustrasi bayi (pexels.com/Ryutaro Tsukata)

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Aca menjelaskan, motivasi Alika menyerahkan bayi pada sahabatnya karena belum siap memiliki anak. Di sisi lain, sahabatnya belum memiliki anak dan ingin punya keturunan.

"Hasil pemeriksaan motivasi kenapa diserahkan itu dia belum siap memeiliki anak. Usia Ibu juga masih 17 tahun belum dewasa. Pernikahan (di bawah tangan)," katanya.

Dalam kasus ini, polisi mengedepankan restorative justice. Artinya, laporan dari suaminya tidak akan diperpanjang dan diselesaikan secara damai. Polisi berharap kejadian ini tidak terjadi kembali.

"Polsek saat ini tidak terlalu ngotot harus dipidanakan karena takut ada efek sosiologis. Ibunya juga gak mungkin suami lapor agar ibh dipidanakan, sehingga kami restorative justice," katanya.

Kondisi bayi pun kini dalam keadaan sehat. Penyerahan bayi dilakukan langsung oleh sahabatnya pada Alika dan Cep. Tidak ada perselisihan dan semuanya berjalan aman.

"Kami kasih perdamaian antara suami dan istri. Mereka diarahkan restorative justice diharapkan lebih menyayangi anak, antara siap dan gak siap ke depannya juga sesuai seiring berjalan waktu. Tidak ada transaksi keuangan, itu secara sukarela saja," kata dia.

Baca Juga: 3 Relawan MER-C di Gaza Hilang Kontak 2 Hari

Baca Juga: Pemerintah Ungkap Kondisi Suspect Cacar Monyet Asal Cianjur

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya