Dua Negatif, Kasus Cacar Monyet di Jabar Tinggal Satu Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kasus cacar monyet atau monkeypox di Jawa Barat mengalami pengurangan. Dari tiga kasus, kini menyisakan satu orang yang masih dinyatakan positif dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi mengatakan, kasus cacar monyet di Jawa Barat sebelumnya ada tiga kasus. Dua orang dari Bandung, satu dinyatakan positif, satu lagi dinyatakan suspect, kemudian satu orang suspect lagi dari Bogor.
"Yang sebelumnya suspect sudah negatif, yang Bogor, yang Bandung satu negatif belum ada hasil. Kan baru masuk kemarin masih dirawat di rumah sakit," ujar Vini, Senin (6/11/2023).
1. Pasien cacar monyet di Jabar tinggal satu orang
Meski begitu, sebelum adanya tiga kasus, Dinkes Jabar juga menerima data satu orang ber-KTP Karawang yang dinyatakan positif. Namun pasien kini sudah dinyatakan sembuh sejak beberapa waktu lalu.
"Karawang sudah sembuh yang kerja di Jakarta dan yang di Bandung masih dirawat di RSHS. Kami masih belium menerima laporan lagi untuk satu yang di Bandung ini," ucapnya.
2. Penyakit cacar monyet bisa sembuh sendiri
Lebih lanjut, Vini mengatakan, pada dasarnya penyakit cacar monyet ini akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 28 hari. Namun Dinkes Jabar tidak ingin mengambil risiko dengan membiarkan orang yang positif berada di tempat umum.
"Monkeypox ini virus yang sebetulnya sembuh sendiri, kenapa harus dirawat karena menyangkut kedisiplinan pasien karena lama sembuhnya hampir 28 hari. Dikhawatirkan kalau tidak dirawat pasien akan ke mana-mana," katanya.
3. Penyakit cacar monyet beda dengan COVID-19
Penanganan dengan melakukan perawatan seperti di isolasi sendiri dilakukan agar pasien tidak menyebarkan ke orang-orang terdekat. Selain itu, pemberian vaksin anti cacar monyet juga harus dilakukan agar bisa meminimalisir penyebaran penyakit.
"Cacar monyet ini bukan seperti COVID-19. Dan terutama memang menular kepada orang-orang yang mempunyai daya tahan tubuh yang rendah, begitu. Perawatan perlu agar penularannya tidak ke mana-mana," kata dia.
Baca Juga: 5 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Jangan sampai Tertukar!
Baca Juga: Penyakit Cacar Monyet di Jabar Bertambah Jadi Tiga Kasus