TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cak Imin Ingin Slepet Impor Pangan dan Tingkatkan Produksi Lokal

Indonesia jangan terlalu banyak impor pangan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bertemu dengan puluhan petani di Kabupaten Bandung. Dia berbincang dengan petani mengenai persoalan yang dihadapi, mulai dari ketersediaan pupuk hingga persoalan permodalan.

Cak Imin menuturkan, selama ini Indonesia masih berkutat dengan masalah pemenuhan pangan. Banyak kebutuhan pokok utama seperti beras, daging, gula, hingga garam masih mengandalkan impor dari berbagai negara.

"Kebutuhan pangan kita masih menggantungkan bukan pada produksi kita sendiri tapi masih impor. Ini memprihatikan, seperti beras yang setiap tahun produksi tapi masih harus impor juga," kata Imin, Rabu (3/1/2024).

1. Tata niaga dirusak oleh pemain impor

Bulog impor jagung untuk pakan ternak. (dok. Bulog)

Dia menuturkan, para petani dalam negeri bukan tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, namun ada juga permainan dari para importir sehingga produk pertanian yang dihasilkan petani kerap tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.

Seperti ada pembiaran dari pemerintah di mana para pemain impor pangan ini terus dibiarkan dan berdampak pada sisi produksi. Di sisi lain, ketersediaan pupuk dari pemerintah pun sulit yang membuat produksi pertanian tidak optimal.

"Kewajiban negara dan pemerintah menyediakan agar petani tetap menanam dan bersemangat memproduksi beras dan lainnya. Menurut kami berdua (Anies-Muhaimin), pertahanan yang sesungguhnya adalah pangan dan kemampuan petani untuk memproduksi," ujarnya.

2. Jangan biarkan petani rugi

Pexels.com/Ferdous Hasan

Imin menuturkan, dari data yang dihimpun jumlah petani setiap tahunya terus berkurang. Selain karena lahan pertanian semakin sempit, para anak muda kerap merasa bahwa bertani tidak menguntungkan.

Padahal untuk menjaga ketahanan pangan sosok petani ini penting. Mereka harus dijaga oleh pemerintah agar nyaman dalam menanam, mendapat untung, dan bisa menabung.

"Kami diskusi dengan tim ahli kesimpulan negara punya perangkat penting kekuasaan bagaimana pertanian disangga. AMIN menang, petani tidak boleh ada yang rugi," kata dia.

Berita Terkini Lainnya