Maskapai di BIJB Kertajati Bakal Dapat Harga Avtur Khusus
Bey pastikan sudah berkoordinasi dengan Pertamina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memaksimalkan ekosistem penerbangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Yang teranyar, penurunan harga avtur untuk maskapai yang ada di bandara akan segera direalisasikan.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin memastikan sudah bertemu dengan PT Pertamina pada pertengahan pekan lalu. Hasilnya, terjalin kesepakatan mengenai harga avtur untuk operasional pesawat di Bandara Kertajati sama seperti yang diberikan di Bandara Soekarno-Hatta. Artinya, gap harga yang mencapai Rp1.130 bisa direduksi.
Kesepakatan itu segera ditindaklanjuti dengan pembahasan kerja sama lebih detail, termasuk dari sisi teknis. Di antaranya, harga avtur yang disesuaikan itu harus diiringi dengan pemenambahan rute penerbangan.
"Pada intinya Pertamina akan memberikan harga avtur yang sama dengan Bandara Soekarno-Hatta. Tinggal detail kerja sama. Mereka meminta penurunan harga avtur diimbangi dengan penambahan rute, tentu kami akan mengupayakannya," kata Bey.
1. BIJB kini fokus pada penambahan rute
Harga avtur yang kompetitif ini merupakan potensi yang bisa dimaksimalkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan.
Sementara itu, Komisaris Utama BIJB, Dedi Taufik mengatakan sejauh ini rute penerbangan yang dilayani Bandara Kertajati adalah Denpasar, Kualanamu, dan Balikpapan. Lalu, terdapat satu layanan rute internasional dengan tujuan Malaysia.
Rute Bali menjadi rute dengan frekuensi penerbangan terbanyak, di mana dalam sehari terdapat tiga kali penerbangan. Rute Kualanamu dan Balikpapan beroperasi sebanyak empat kali dalam seminggu.
Sementara untuk penerbangan internasional rute Malaysia, beroperasi empat kali dalam seminggu yakni pada Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
"Rata-rata tingkat keterisian penumpang pun cukup tinggi, dengan angka di atas 75 persen. Saat ini, fokus kami adalah mengoptimlakan layanan dan menambah rute. Semua sedang berproses," kat Dedi yang juga menjabat sebagai Kepala Bapenda Jabar.