TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Stunting Triwulan IV Tahun 2023 Jabar, Garut Paling Tinggi

Program penanganan stunting terus digalakkan pemerintah

Ilustrasi pencegahan stunting. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Bandung, IDN Times - Angka kasus stunting di Jawa Barat masih tinggi di triwulan IV tahun 2023. Berbagai daerah tercatat belum mampu menurunkan angka kasus stunting. Pemerintah Provinsi pun ikut fokus membuat beberapa program guna membantu menangani kasus ini.

Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiana Dewi mengatakan, kasus stunting di 27 kabupaten dan kota pada akhir tahun ini ada beberapa yang tinggi. Jika ditotal dari 2016 hingga akhir 2023 ini, dari 87,46 persen balita yang dihitung berdasarkan indikator, ada 5,18 persen yang masuk stunting.

"Presentase stunting (pendek dan sangat pendek) pada triwulan IV tahun 2023 sebanyak 5,18 persen (target 16 persen) dari 87,46 persen balita yang diukur," ujar Vini, dikutip Sabtu (2/12/2023).

1. Angka stunting di Garut mencapai 12,73 persen

Ilustrasi kegiatan posyandu. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Vini menjelaskan, penanganan stunting sendiri pada dasarnya melibatkan berbagai pihak. Paling penting ada dari kabupaten dan kota itu sendiri. Sebab dalam penanganan stunting, kabupaten dan kota memiliki peran yang besar.

Seperti di Kabupaten Garut, angka stunting sudah mencapai 12,73 persen. Sedangkan wilayah dengan angka stunting ada di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor.

"Kabupaten Bekasi tergolong lebih kecil ada diangka 1,36 persen, sedangkan Kabupaten Karawang ada di bawahnya, 1,52 persen," ungkapnya.

Sementara, untuk Kota Bandung, Vini mengatakan 6,50 persen tergolong cukup baik, namun angka itu dirasakannya masih tinggi dibandingkan beberapa daerah perkotaan yang lainnya. Bahkan masih jauh dari Kota Depok yang angkanya 3,27 persen.

2. Program penanganan stunting juga diberikan

Ilustrasi Stunting (Dok. IDN Times)

Dalam penanganan stunting, Pemprov Jabar sudah memiliki beberapa program, beberapanya ada fokus pada penanganan risiko stunting di 27 kabupaten dan kota Jawa Barat. Selain itu adanya program pencegahan.

Dia mengatakan, program ini menyasar pada remaja putri untuk mengurangi kasus Anemia dengan memberikan obat penambah darah.

"Dari segi pencegahan, misalnya, sekarang kita dengan program Sobat Gemas. Itu untuk mengatasi remaja putri yang anemia, karena angka anemia remaja putri itu sampai 41,59 persen di Jawa Barat. Bagus banget, itu," ungkapnya.

Anemia sendiri menurut dia merupakan cikal bakal dari kasus stunting pada anak. Sehingga agar mengurangi kasus stunting pada generasi berikutnya, hal itu harus mulai dikikis sejak remaja.

"Anemia itu salah satu juga bakal stunting. Ketika mereka nanti menikah, maka anaknya kalau dia anemia, maka anaknya itu kan akan jadi terganggu pertumbuhannya," katanya.

3. Pengawasan pada anak stunting yang memiliki penyakit penyerta juga dilakukan

ilustrasi perbedaan tinggi anak stunting dengan anak normal (Dok. IDN Times)

Selain itu, program ini juga diberikan pada calon pengantin. Sebab, anak bisa stunting salah satunya terjadi karena orangtua yang memiliki penyakit talasemia dan anemia. Oleh sebab itu, penanganan sejak sebelum menikah harus diberikan.

Kemudian, untuk penanganan pasien dengan stunting juga turut diberikan pengawasan. Vini menjelaskan, orang dengan keadaan itu ada juga yang memiliki penyakit bawan. Sehingga hal ini turut menjadi fokus Pemprov Jawa Barat.

"Karena kan, ketika orang stunting itu, misalnya ada yang sakit TBC, ada yang sakit diare, nah itu fokus kami juga. Termasuk kepada penanganan stunting-nya," ucapnya.

Penanganan stunting di Jawa Barat juga tidak hanya dari provinsi. Vini mengatakan, kabupaten kota ada yang mendapatkan bantuan langsung dari Kementerian Kesehatan, seperti bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Program ini menurut dia langsung diberikan oleh Kemenkes ke kabupaten dan kota.

"Ya, di Jawa Barat itu jadi dikembalikan kepada kotak kabupaten masing-masing. Kalau provinsi, sifatnya adalah fasilitasi pembinaan," kata dia.

Berita Terkini Lainnya