Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bukan Hanya Tidur, Ini 5 Jenis Istirahat yang Kamu Butuhkan

ilustrasi tidur cukup (unsplash.com/bruce mars)
ilustrasi tidur cukup (unsplash.com/bruce mars)
Intinya sih...
  • Istirahat fisik: Mengembalikan tenaga tubuh dengan tidur malam yang cukup, stretching ringan, yoga lembut, atau jalan santai. Istirahat aktif membantu otot tidak tegang.
  • Istirahat mental: Memberi otak waktu bernapas dengan berhenti sejenak setelah bekerja, menuliskan hal-hal yang mengganggu pikiran sebelum tidur, atau melakukan aktivitas ringan.
  • Istirahat emosional: Jujur dengan perasaan sendiri dengan berbicara dengan orang yang bisa dipercaya atau menuliskan perasaan dalam jurnal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kita semua tahu kalau istirahat itu penting, tapi ternyata bukan cuma soal tidur malam yang cukup. Ada kalanya kita bangun tidur tapi tetap merasa lelah, atau merasa jenuh setelah seharian sibuk dengan smartphone dan pekerjaan. Ternyata tubuh dan pikiran kita punya kebutuhan istirahat yang berbeda-beda.

Nah, ini dia 5 jenis istirahat yang benar-benar kita butuhkan, dampaknya bagi tubuh dan pikiran, serta cara sederhana untuk mendapatkannya. Bisa jadi kamu menemukan jenis istirahat yang selama ini hilang dari rutinitasmu. Yuk simak!

1. Istirahat fisik: Mengembalikan tenaga tubuh

ilustrasi yoga (unsplash.com/kiki vega)
ilustrasi yoga (unsplash.com/kiki vega)

Istirahat fisik bukan hanya soal tidur malam yang cukup. Tidur memang penting, tapi istirahat fisik juga mencakup gerakan sederhana yang membantu tubuh lebih rileks, seperti stretching ringan, yoga lembut, atau jalan santai. Ada dua jenis istirahat fisik: pasif dan aktif. Pasif berarti tidur atau berbaring, sedangkan aktif bisa berupa aktivitas kecil yang membantu otot tidak terlalu tegang.

Ketika tubuh tidak diberi jeda, biasanya muncul rasa pegal, kaku, atau capek meski sudah tidur panjang. Itu tandanya tubuh butuh lebih dari sekadar tidur. Memberikan waktu 10–15 menit untuk meregangkan tubuh atau tidur singkat di siang hari bisa memberikan energi baru. Bahkan, tidur siang singkat bisa meningkatkan konsentrasi dan suasana hati. Jadi, coba mulai tambahkan rutinitas kecil ini agar tubuhmu merasa segar kembali.

2. Istirahat mental: Memberi otak waktu bernapas

ilustrasi menulis (pexels.com/Lisa from Pexels)
ilustrasi menulis (pexels.com/Lisa from Pexels)

Pikiran kita sering terus aktif meski tubuh sedang duduk diam. Banyak orang merasa otaknya tetap bekerja meskipun sudah selesai bekerja atau sekolah. Pikiran yang tidak berhenti berputar, penuh dengan daftar pekerjaan, rencana, atau kecemasan, biasanya membuat otak cepat lelah. Kondisi ini sering membuat kita susah fokus, mudah terdistraksi, atau sulit tidur di malam hari.

Memberikan otak jeda singkat bisa membantu banyak. Caranya sederhana, seperti berhenti sejenak setelah bekerja selama 2 jam, menuliskan hal-hal yang mengganggu pikiran sebelum tidur, atau melakukan aktivitas ringan yang tidak menuntut konsentrasi tinggi. Dengan begitu, otak punya ruang untuk beristirahat. Rasanya seperti menekan tombol “pause” agar kita bisa kembali fokus ketika melanjutkan aktivitas. Jadi, jangan abaikan sinyal lelah dari pikiranmu, istirahat mental sama pentingnya dengan istirahat fisik.

3. Istirahat emosional: Jujur dengan perasaan sendiri

ilustrasi journaling (pexels.com/Negative Space)
ilustrasi journaling (pexels.com/Negative Space)

Sering kali kita berpura-pura baik-baik saja meskipun sebenarnya sedang lelah atau sedih. Memendam perasaan terlalu lama justru membuat emosi semakin menumpuk dan melelahkan. Istirahat emosional adalah saat kita berani jujur dengan diri sendiri, mengakui apa yang sebenarnya dirasakan, dan mengekspresikannya dengan cara yang sehat.

Caranya bisa sederhana, misalnya berani berkata, “Hari ini aku merasa kesal,” daripada selalu menjawab, “Aku baik-baik saja.” Berbicara dengan orang yang bisa dipercaya atau menuliskan perasaan dalam jurnal juga termasuk bentuk istirahat emosional. Dengan begitu, hati terasa lebih ringan dan pikiran lebih lega. Momen ini bukan hanya membantu kita merasa lebih tenang, tapi juga membuat kita lebih tulus dalam berhubungan dengan orang lain.

4. Istirahat sensorik: Menenangkan panca indra

ilustrasi tenang (unsplash.com/Dingzeyu Li)
ilustrasi tenang (unsplash.com/Dingzeyu Li)

Hidup modern membuat indra kita terus terpapar rangsangan. Mulai dari layar smartphone, suara notifikasi, lampu terang, hingga kebisingan kota. Tanpa disadari, hal itu membuat kita merasa cepat lelah dan mudah stres. Inilah alasan mengapa istirahat sensorik sangat dibutuhkan.

Memberikan ruang tenang untuk panca indra bisa dilakukan dengan menutup mata sejenak, meletakkan smartphone jauh dari jangkauan, atau berjalan ke tempat yang lebih tenang. Hanya beberapa menit dalam suasana hening sudah cukup untuk menenangkan sistem saraf. Rasanya seperti mematikan semua “suara bising” agar tubuh dan pikiran bisa kembali stabil. Jika kamu sering merasa gelisah tanpa alasan, mungkin tubuhmu sedang meminta istirahat sensorik.

5. Istirahat sosial: Memilih lingkungan yang membawa energi positif

ilustrasi pacaran (unsplash.com/Yuriy Bogdanov)
ilustrasi pacaran (unsplash.com/Yuriy Bogdanov)

Interaksi sosial tidak selalu membuat kita bersemangat. Kadang ada obrolan yang justru membuat energi terkuras habis. Istirahat sosial berarti memberi waktu pada diri sendiri untuk bersama orang-orang yang benar-benar mendukung dan memberi energi positif, atau memilih untuk menyendiri sejenak.

Kalau setiap pertemuan membuatmu merasa semakin lelah, mungkin saatnya mengevaluasi dengan siapa kamu menghabiskan waktu. Pilihlah orang yang bisa membuatmu merasa diterima apa adanya. Tapi jangan lupa, istirahat sosial juga bisa berarti memberi waktu untuk diri sendiri. Tidak apa-apa jika sesekali kamu ingin sendiri tanpa merasa bersalah. Dengan begitu, energi sosialmu akan pulih, dan kamu bisa kembali berinteraksi dengan lebih tulus.

Untuk merasa benar-benar segar, penting mengenali jenis istirahat apa yang sebenarnya sedang dibutuhkan. Kadang tubuh meminta tidur, kadang pikiran butuh hening, dan kadang hati perlu jujur. Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih peka terhadap diri sendiri. Mulailah dari langkah kecil, matikan notifikasi sebentar, jujurlah pada perasaanmu, atau lakukan peregangan singkat. Setiap bentuk istirahat itu adalah investasi untuk kesehatan diri. Ingat, tubuh dan pikiranmu pantas mendapatkan perhatian yang baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest Life Jawa Barat

See More

Rahasia Menghilangkan Bau Sepatu dengan Cara Alami

12 Sep 2025, 21:00 WIBLife