Hindari Konflik, Ini Pola Asuh Anak yang Harus Dimengerti Orangtua
Ingat: beda fase, beda pola asuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua selalu punya naluri untuk melindungi dan menyayangi buah cintanya. Apapun mereka pertaruhkan demi kebahagiaan dan keselamatan anak di dunia dan akhirat. Maka tidak heran jika banyak orangtua yang bersikap berlebihan pada anaknya.
Tidak ada yang salah, namun tentunya menjadi orangtua itu tidak mudah. Ada banyak tantangan dalam menghadapi tingkah laku anak sejak bayi hingga dewasa. Fase daripada pola asuh anak harus dipahami agar tidak terjadi kesalahpahaman antara orangtua dan anak.
Yuk, kenali fase-fase dalam pola asuh anak berikut agar hubungan orang tua dan anak tetap tentram dan bahagia:
1. Fase bayi
Psikolog Anak Universitas Islam Bandung (Unisba) Stephani Raihana mengatakan, setiap anak memiliki fase-fasenya yang pasti dilalui. Pertama fase bayi yakni usia 0-3 tahun, di mana si anak tidak terlalu ingat sehingga bergantung pada orang tuanya.
Di fase ini, pengasuhan belum terlalu banyak. Meskipun secara teoritis kedekatan sudah dibangun semasa bayi.
“Jadi kekonsistenan orangtua dalam memberi makan, memeluk, mengajak ngobrol, atau kelekatan antar orangtua (ibu dan ayah), dan ada anak itu penting di masa dia masih kecil,” katanya, Senin (1/2/2021).