Cerita Tentang Keluarga, Manjakani Rilis Album Baru

Manjakani: grup musik asal Pontianak yang memukau

Bandung, IDN Times – Tidak dapat dipungkiri jika kehadiran pandemik COVID-19 memukul segala industri, tak terkecuali industri hiburan khususnya di dunia seni musik. Namun, nyatanya, virus corona yang meradang tidak melulu membuat musisi Indonesia berhenti berkarya.  

Sebaliknya, dalam dua tahun terakhir, semakin banyak rilisan lokal di ranah digital. Di sana,  keberagaman musik yang dibarengi dengan kualitas karya yang jempolan pun semakin tampak.

Geliat para musisi juga tidak hanya timbul di Pulau Jawa, sebagai salah satu barometer industri musik Tanah Air. Di Kalimantan, tidak sedikit juga musisi yang setia berkarya di tengah pandemik COVID-19 yang belum usai.

Seperti halnya Manjakani, duo folk asal Pontianak dengan nuansa musik Rock In Borneo. Bagaimana mereka tetap berkarya di tengah pandemik hingga berhasil melahirkan album baru?

1. Manjakani mendapat apresiasi dari Demajors

Cerita Tentang Keluarga, Manjakani Rilis Album BaruInstagram.com/manjakanimusic

Manjakani merupakan duo yang berisikan pasangan suami istri, Muhammad Taufan Eka Prasetya dan Nabilla Syafani. Belum lama ini, mereka baru saja merilis album penuh perdananya yang bertajuk Saura melalui Demajors, sebuah label rekaman yang berbasis di Jakarta.

Apa yang dibawa oleh duo folk ini nyatanya membikin Demajors terkesima. Mereka cukup salut dengan Manjakani yang bisa lahir dan bertahan di tengah industri pop melayu khas Kalimantan.

“Kancah musik di Kalimantan kini semakin dinamis, karya-karya hasilnya pun semakin variatif. Di kota Pontianak geraknya begitu seru, dari mulai komposer Nursalim Yadi Anugerah hingga tentunya Manjakani. Karya-karyanya berkelas dan menantang,” ujar David Tarigan, Divisi A&R Demajors, dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa (21/9/2021).

2. Album terinspirasi dari kehidupan asmara hingga cerita keluarga mereka

Cerita Tentang Keluarga, Manjakani Rilis Album BaruInstagram.com/manjakanimusic

Album Saura berisikan tujuh komposisi bernuansa folk yang teduh, dengan lagu-lagu andalan seperti “Asam Pedas”, “Sabda Rindu”, serta singel terakhir “Tali Jiwa”.  Tembang-tembang mereka umumnya berangkat dari perjalanan hidup Taufan dan Nabilla, sejak pertama kali bertemu hingga mengarungi kehidupan sebagai sebuah keluarga yang harmonis dan kompak.

“Judul album ini terinspirasi dari kehadiran anak kami, Saura Ajar. Album Saura juga merupakan sebuah representasi dari kelahiran, buah dari perjalanan, dan ketulusan bermusik kami sejak awal,” ucap Taufan, dalam rilis yang sama.

“Album ini juga bercerita tentang hakikat kehidupan, dan berbagai hal sederhana yang mendampinginya.”

3. Manjakani mendapat bantuan dari banyak pihak

Cerita Tentang Keluarga, Manjakani Rilis Album BaruInstagram.com/manjakanimusic

Untuk urusan produksi rekaman, Manjakani bekerja sama dengan seorang produser yang juga aktif di dunia perfilman, McAnderson. Tak hanya itu, mereka pun mendapat bantuan dari teman-teman sejawat penggerak kancah musik kota Pontianak, seperti Nursalim Yadi Anugerah, Angga Khasbullah, Fian Williem Hoogendyk, Ardy Prastiawan, dan Cendry Tri Juniar.

Sementara dalam urusan artwork, Manjakani berhasil berkolaborasi dengan seniman kolase asal kota Singkawang, Elys ‘Ulyzm’.

Pada 2019, Manjakani sempat melakukan tur pertunjukan di pulau Sumatera. Kini, setelah sekian lama terhambat pandemik, mereka akan kembali bertandang ke luar pulau untuk memenuhi undangan sebagai salah satu penampil di Prambanan Jazz Festival 2021.

Baca Juga: 7 Fakta Manjakani, Duo Musisi Unik Daerah yang Berani Lewati Batas

Baca Juga: Ingin Kuliah Musik? Berikut 6 Kampus Jurusan Musik di Thailand Buatmu

Baca Juga: Viral Santri Tutup Telinga karena Musik di Lokasi Vaksinasi

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya