TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yi He Resmi Pimpin Perusahaan Modal Ventura Binance, Adakah Perubahan?

Yi He dituntut lebih agresif dalam berinvestasi

Pixabay

Bandung, IDN Times - Binance, bursa kripto populer, mengumumkan bahwa salah satu pendirinya Yi He akan menjadi pemimpin baru unit usaha modal ventura mereka, Binance Labs. Ia akan menggantikan Bill Chin yang berhenti dari kedudukannya awal tahun ini.

Binance Labs mengelola total aset sebesar 7,5 miliar USD. Pencapaian tersebut membuatnya menjadi salah satu pemain modal ventura terbesar dalam industri kripto, yang menyaingi perusahaan raksasa dengan fokus pada aset digital seperti firma investasi Silicon Valley Andreessen Horowitz, yang sejauh ini bernilai 7,6 miliar USD.

Sejak didirikan tahun 2018, Binance Labs mengatakan bahwa mereka telah membuat imbal hasil sebesar 2.100 persen.

1. Bagi He, saat ini adalah waktu terbaik dalam berinvestasi

Yi He jadi pimpinan perusahaan modal ventura Binance, Binance Labs (IDN Times/Istimewa)

Binance berharap perombakan kepemimpinan mereka dapat memberi signal pada pasar bahwa perusahaan mereka tetap memberi prioritas terhadap investasi ventura selama penurunan pasar saat ini. Tidak bisa dipungkiri, pasar memang tengah anjlok karena berbagai peristiwa yang terjai.

“Setelah melalui dua bear market, saya mengerti bahwa ini adalah waktu terbaik untuk berinvestasi dengan lebih agresif,” ujar He, dalam siaran pers yang diterima IDN Times.

Dia berencana untuk mempekerjakan lebih banyak staf untuk Binance Labs, kira-kira dua kali lipa dari jumlah saat ini, atau kurang lebih mencapai 40 orang.

Di sisi lain, dia pun akan berfokus pada berbagai proyek yang akan membuka jalan bagi adopsi kripto dan blockchain yang lebih luas.

2. He dituntut membuat strategi yang tepat

Ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pesaing utama Binance, FTX, memang cukup aktif dalam menyelamatkan berbagai proyek kripto yang bermasalah. Untuk itu, He diwajibkan memiliki strategi yang mapan dalam menunjang masalah-masalah bisnis, utamanya dalam industri kripto, agar dapat bersaing dengan FTX.

Ditanya tentang pendekatan Binance, He berkata bahwa “gaya kami bijaksana dan stabil. Kami melihat aset secara global, tetapi kami perlu tahu apa yang layak dibeli,” katanya.

Menurut pandangannya, sejumlah proyek yang bermasalah bukan hanya tidak menguntungkan tetapi juga memiliki problema dalam pengelolaan utang karena kegagalan dalam manajemen risiko.

“Kita tidak bisa membeli sesuatu karena hanya ingin membelinya. Kami tidak perlu memompa valuasi kami atau membuat cerita. Kami butuh hasil,” katanya.

Baca Juga: Kisah Sukses Pendiri Binance, Miliarder Dunia yang Dulunya Pegawai McD

Baca Juga: Binance Buka Akses Minting NFT, Bagaimana Cara Kerjanya?

Baca Juga: Kepincut NFT, CR7 Jalin Kerja Sama dengan Binance

Berita Terkini Lainnya