Telkom Ajak Kerjasama Startup Gunakan Use Case Lab 5G
Bisnis 5G sangat berbeda dengan generasi sebelumnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - PT Telkom menawarkan layanan Use Case Laboratorium 5G untuk startup eksternal dan internal guna mengakselerasi layanan 5G di Indonesia.
Operation Vice President Group of Digital Strategy PT Telkom, Telkom Ajak Kerjasama Startup Gunakan Use Case Lab 5G mengatakan, laboratorium tersebut dibangun di atas container merujuk Arsitektur Stand Alone (SA) secara end-to-end dan secara khusus diperuntukkan dalam pengembangan 5G Use Case.
"Lab ini dibangun atas kerja sama Telkom dengan pemilik teknologi yaitu Cisco dan ZTE. Cisco lebih fokus pada penyediaan element transport dan data center, sedangkan ZTE menyediakan sarana ujicoba secara end-to-end," kata Riza dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Sabtu (14/8/2021).
1. Bisnis 5G lebih bertumpu model perusahaan ke perusahaan
Menurut dia, laboratorium ini diperlukan seluruh ekosistem teknologi informasi komunikasi (TIK) di Indonesia. Sebab, bisnis 5G sangat berbeda dengan generasi sebelumnya di mana pada bisnis 5G lebih banyak bertumpu model bisnis perusahaan ke perusahaan (B2B//business to business) dibanding perusahaan ke pengguna akhir (B2C/business to consumer).
"Merujuk operator seluler NTT Docomo, Jepang yang telah dahulu masuk ke 5G, guna mencari use case yang tepat mereka telah mengembangkan lebih dari 50 vertical use case bersama pemimpin pasar seperti Sony, Xerox, Komatsu, ANA, dan seterusnya dalam skema B2B," katanya.
Baca Juga: Telkom Daftarkan HAKI MyDigiLearn dan AMOEBA
Baca Juga: Pandemik COVID-19, Tranformasi Digital PT Telkom Berkembang di Desa