Manfaatkan Teknik Mocaf, Pendapatan Petani Singkong Bisa Meningkat
Mocaf menjadi produk strategis untuk ekspor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pertanian singkong memberikan potensi yang luar biasa bagi perekonomian masyarakat. Terlebih setelah semakin dikenalnya mocaf (modified cassava flour) atau tepung ubi kayu termodifikasi yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai produk pangan.
Head of CSR PT Astra International Tbk, Bima Krida Pamungkas menjelaskan, saat ini mocaf yang berbahan dasar singkong merupakan produk strategis karena mampu menjadi pengganti tepung terigu. Seperti diketahui, saat ini Indonesia masih banyak mengimpor gandum yang merupakan bahan dasar pembuatan tepung terigu.
"Sejak tahun 2021, DSA Lamongan dan DSA Banjarnegara yang berkolaborasi dengan MPM Muhammadiyah dan Rumah Mokaf yang mengembangkan pertanian singkong di 10 desa, yaitu tujuh desa di Banjarnegara dan tiga desa di Lamongan," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Rabu (16/11).
1. Berhasil ekspor 45 ton mocaf ke Turki senilai Rp1,2 miliar
Atas dasar itu, pihaknya melalui Desa Sejahtera Astra Banjarnegara dan Lamongan mengembangkan pertanian singkong. Selain meningkatkan produktivitasnya, produk turunannya pun diperbanyak agar semakin memberi nilai tambah yang lebih.
Hasilnya, lanjut dia, pada 4 November kemarin Rumaf Mokaf berhasil mengekspor 45 ton mocaf ke Turki senilai Rp1,2 miliar.
Pelepasan ekspor ke Turki inipun dihadiri langsung Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. "Selama setahun pengembangan DSA Lamongan dan DSA Banjarnegara oleh MPM Muhammadiyah dan Rumah Mokaf, hasilnya mendapat predikat bintang 4 dari asesmen DSA tahun 2022," ujarnya.