Jaga Ketahanan Pangan Indonesia, RZI: Superqurban Bisa Jadi Solusi
Sebentar lagi Idul Adha, yuk, saling berbagi dan membantu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Wabah virus corona atau COVID-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia telah berdampak terhadap sejumlah sektor baik kesehatan dan perekonomian. Virus ini menjadi pandemik secara global dan dikhawatirkan menjadi ancaman krisis pangan dunia.
FAO (Food and Agriculture Organization) atau Organisasi pangan PPB merilis laporan bahwa pademik COVID-19 bisa mengakibatkan ancaman serius terhadap ketahanan pangan dan nutrisi. Goncangan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemik mengancam ekonomi dan akses terhadap makanan.
Sebagai negara yang juga tengah berjuang melawan pandemi COVID-19, Indonesia harus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya potensi kerawanan pangan yang bersifat transien sebagai dampak pandemi COVID-19.
Mengatasi hal itu, Rumah Zakat memberikan solusi dalam ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan di masa pandemi melalui program Superqurban.
“Dengan Superqurban jutaan ton daging kurban yang habis tiga hari dapat dioptimalkan menjadi cadangan makanan sebagai ikhtiar terwujudnya ketahanan pangan Indonesia” ujar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi dalam rilis yang diterima IDN Times, Jumat(3/7).
1. Superqurban merupakan program optimalisasi kurban
Nur Efendi menyebutkan, Superqurban merupakan program optimalisasi kurban dengan mengolah dan mengemas daging kurban menjadi cadangan pangan dari protein hewani dalam bentuk kornet ataupun rendang yang tahan hingga tiga tahun.
“Selain memperhatikan aspek syariah, di masa pandemi ini pengelolaan kurban kita lakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang mengacu pada SE. Direktorat Jenderal peternakan dan kesehatan hewan Kementrian Pertanian tentang pelaksanaan kegiatan kurban dalam situasi wabah Covid-19” tambah Nur Efendi.