TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Asephi Kembali Gelar Pameran Produk Unggulan UMKM di Jabar

Para pecinta batik dan kriya datang aja ke Graha Siliwangi

IDN Times/Yogi Pasha

Bandung, IDN Times -  BPD Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraf Indonesia (ASEPHI) Jawa Barat kembali menggelar Pameran Pelangi Nusantara untuk ketujuh kalinya. Event tahunan ini akan digelar Graha Manggala Siliwangi Jalan Aceh, Kota Bandung, mulai 27 November-1 Desember 2019.

Ada apa saja produk unggulan UMKM di Jabar dalam pameran kali ini? Yuk, simak bersama.

1. Ada Fashion batik, kerajinan, kulit hingga kuliner

IDN Times/Yogi Pasha

Pameran produk unggulan UMKM di Jabar ini diikuti ratusan pengrajin. Sedikitnya ada 98 stan yang disediakan untuk menampung pengrajin yang bergerak dibidang fashion seperti batik, asesoris, kriya, dan kuliner dari seluruh Jawa Barat.

Kegiatan tak sekadar gelaran produk, tetapi esensinya memfasilitasi produsen dan pembeli potensial dari dalam dan luar negeri.

Ketua Asephi Jawa Barat, Hedy Yamasari didampingi Sekretaris Umum Nunu Idris mengatakan, meski setiap tahunnya Pelangi Nusantara menghadirkan tema yang sama yaitu batik, fashion, dan kriya. Namun, setiap gelaran pameran selalu ada yang berbeda setiap tahunnya.

Tahun ini karya-karya unggulan produsen akan menjadi bagian gaya hidup masyarakat, yang ditampilkan dalam suasana pameran yang berbeda. Demikian pula dengan produk peserta yang semakin bervariasi dan didukung pula dengan acara menarik di setiap harinya.

“Melalui pameran ini, kita dorong para perajin menjadi pengusaha mandiri yang mampu mengembangkan produk serta ekonominya. Lalu dapat merebut pasar domestic sehingga dapat tercapat target pasar di kelas atas, apalagi setelah adanya kebijakan pasar bebas yang berimbas pada membanjirnya produk luar,” kata Hedy.

2. Mempertemukan produsen dan konsumen di Graha Manggala Siliwangi

IDN Times/Yogi Pasha

Hedy menuturkan, kerajinan Jawa Barat memiliki keunggulan dengan daya tarik dan keunikan masing-masing. Pasalnya, produk-produk tersebut berawal dari kreativitas perajin yang sebelumnya mendapat sentuhan desainer. Tentunya sudah teruji kualitasnya.

“Pameran ini menjadi bagian komitmen kami dalam membantu memasarkan produk mereka. Makanya kita buat di tempat strategis, tampilan representative, dan eksklusif. Kita rebut pasar domestik, khususnya di segmen middle-up. Kita harapkan konsumen datang untuk melihat, belanja, dan bangga dengan produk dari pameran ini,” katanya.

3. Mempertahankan dan terus mencintai produk lokal

IDN Times/Yogi Pasha

Hedy mengatakan, pameran ini pun untuk mempertahankan produk lokal supaya tetap menjadi tuan di negara sendiri. Para produsen diharapkan dapat membuat produk sesuai dengan perkembangan jaman.

“Kolaborasi dan sinergi menjadi hal utama pada pameran ini. Berbagai unsur terlibat dalam kegiatan selama pameran, mulai asosiasi, Dekranasda, komunitas, sampai majelis taklim, sehingga pameran Pelangi Nusantara tidak hanya menjadi ajang perhelatan bagi Asephi Jawa Barat tapi juga untuk asosiasi dan komunitas di kota Bandung” ujarnya.

Hedy menjelaskan, selain perajin dari Jawa Barat, pameran ini diikuti perajin dari sejumlah daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan DKI Jakarta. Produk yang ditampilkan di antaranya kain tradisional handmade, clutch, selop, aksesoris cantic handmade, craft handmade, fashion etnik.

“Kami pun akan mengemas lebih seru dan edukatif bagi para pengunjung, misalnya ada workshop, talkshow, live musik, dan fashion show. Bahkan untuk setiap pengunjung yang hadir dan membawa undangan akan mendapatkan souvenir cantik dari penyelenggara.Tujuannya agar konsumen lebih terpacu dan antusias sehingga lebih ramai dikunjungi.

4. Menargetkan traksaksi diatas Rp3 miliar selama pameran

IDN Times/Yogi Pasha

Sementara itu, Hedy juga mengungkapkan, selama pameran berlangsung, Asephi menargetkan ada transaksi antara produsen dan konsumen sebesar Rp3 miliar lebih. Menurut dia, pameran produk yang dihadirkan pada tahun ini merupakan semua hasil kriya unggulan yang ditampilkan. 

Sehingga, kata dia, konsumen dapat bertransaksi langsung dengan para pemilik dan pengrajin dari berbagai daerah di Jawa Barat.

"Tahun lalu, transaksi berhasil mencapai Rp3 miliar. Diharapkan, tahun bisa jumlah transaksi bisa lebih dari itu," kata Hedy.

Berita Terkini Lainnya