30 Juta Ton Limbah Sawit Tak Terpakai, Pemerintah Diminta Turun Tangan
Pemerintah harus berupaya melepaskan kebutuhan impor energi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Pemerintah seakan telah menyadari bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk menghasilkan bioenergi yang berlimpah. Sampai-sampai, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto meneken kontrak dengan Japan Business Network untuk memenuhi kebutuhan bioenergi Jepang pada November 2020.
Ketika itu Airlangga menjelaskan jika kebutuhan bioenergi di seluruh dunia terus meningkat. Misalnya, di negara kita, penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) kini mencapai 9,5 persen, dan akan meningkat hingga 23 dan 31 persen sesuai target pada 2025 dan 2050.
Bagi Airlangga, target tersebut bukan impian belaka. Pasalnya, Indonesia punya potensi lahan dan bahan baku melimpah, limbah industri yang diolah, juga sumber daya manusia dan sumber daya alam yang mendukung. Ketika itu, Airlangga tak menyinggung langsung pemanfaatan limbah pertanian sebagai salah satu materi bioenergi.
Sementara itu para pakar berpendapat bahwa pemerintah masih memiliki bahan baku limbah pertanian alias cellulosic ethanol yang belum termanfaatkan dengan baik sebagai materi bioenergi.
1. Ada 30 juta ton biomasa kelapa sawit tak terpakai
Peneliti International Council on Clean Transportation (ICCT), Tenny Kristiana, memastikan bahwa Indonesia memiliki bahan baku yang berlimpah guna memproduksi cellulosic ethanol. Penilaian itu ia dapatkan berdasarkan banyak penelitian yang ia buat.
Bagi Tenny, bioenergi yang bersumber pada limbah pertanian ini memiliki banyak manfaat. Di antaranya ialah mengurangi pembuangan limbah, menurunkan emisi gas rumah kaca, hingga menghemat subsidi.
“Berdasarkan studi yang dilakukan ICCT, dengan 30 juta ton biomassa kelapa sawit yang tidak terpakai setiap tahun maka bisa diproduksi 2 miliar cellulosic ethanol per tahun, atau setara dengan 4 persen permintaan minyak per tahun pada 2019,” ujar Tenny, dalam webinar Future Energy Tech Innovation and Forum, Selasa (9/3/2021).
Baca Juga: Perlu Kamu Tahu, Ini Istilah B20, B30, B100, dan BBN dalam Bioenergi
Baca Juga: Jatim Ekspor 19,8 Ribu Ton Hasil Perkebunan, Terbanyak Kelapa Sawit
Baca Juga: Pertamina Siap Produksi D-100 Pasca Sukses Olah Minyak Kelapa Sawit