TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Camilan Brownies Kering Khas Bandung Diminati Pasar Luar Negeri

Makin banyak varian brownies yang bisa dicicipi

Nuraini Wulandari pembuat kue brownies kering yang produknya sudah dijual sampai ke luar negeri. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Brownies saat ini menjadi salah satu panganan oleh-oleh ketika berkunjung ke Kota Bandung. Varian produk ini pun sudah sangat beragam mulai dari brownies kukus, bakar, hingga dikeringkan. Bahkan rasa brownies pun sekarang tidak terpatok pada coklat saja.

Tak hanya diminati masyarakat lokal, brownies dari Kota Bandung pun sekarang sudah banyak yang dijual ke luar negeri. Salah satu pelaku usaha yang menjajakan brownies sampai ke luar negeri adalah Nuraini Wulandari.

Melalui Battenberg Tiga Indonesia atau Battenberg3 yang dirintisnya sejak 2018, Wulan, panggilan akrabnya, membuat Brownies Bites yang sekarang sudah dikirim ke Singapura hingga Kanada. Brownies Bites adalah potongan kue brownies yang kering dengan ukuran kecil. Brownies ini lebih mirip camilan karena bentuknya lebih kecil dibandingkan kue brownies kukus pada umumnya.

Dia bercerita bahwa pembuatan brownies kering dengan ukuran kecil berawal dari permintaan para konsumen Battenberg3 yang ingin membawanya ke Singapura. Mereka menyukai brownies basah yang dibuat Wulan karena memiliki keunggulan tidak mengandung gluten (gluten free), olahan susu (dairy free), dan rendah gula (low sugar).

Wulan sempat kebingungan. Musababnya, produk brownies yang selama ini dia buat semuanya basah. Ketika dibawa ke luar negeri dikhawatirkan akan hancur di perjalanan. Dia lantas melakukan eksperimen dengan mengeringkan brownies buatannya, tapi hasilnya tetap sama, hancur ketika dibawa perjalanan jauh.

"Akhirnya kita coba buat brownies kering yang lebih kecil. Setelah dites pasar ternyata mereka oke (suka). Brownies yang bias hanya tahan tujuh hari sekarang sudah bisa tahap 12 bulan," kata Wulan saat berbincang dengan IDN Times, Selasa (9/5/2023).

Perlahan tapi pasti, produk brownies kering buatannya pun makin diminati masyarakat khususnya mereka yang ingin membawanya ke luar negeri. Karena dari segi rasa, brownies ini tidak berbeda jauh dengan brownies kukus. Bahkan keungguan dari segi kesehatan membuat Brownies Bites lebih disukai.

1. Berawal dari ketidaksengajaan

Prodik Brownies Bites yang diproduksi Battenberg3, UMKM dari Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Membuat kue brownies bagi Wulan menjadi cerita panjang semenjak dia keluar dari pekerjannya di salah satu perbankan pada era 2000-an. Menjajal berbagai pekerjaan sambil mengasuh dua orang anaknya, membuat kue merupakan hal tabu yang sebelumnya tidak pernah dia lakukan.

Namun, karena keperluan untuk mencari penghasilan membuat Wulan kemudian mencoba membuat kue dari pengalaman membuatkan berbagai camilan bagi anaknya. Kue pertama yang dia buat adalah lasagna dan rainbow cake, yang saat itu tengah digandrungi masyarakat.

Karena anak Wulan menyebut kue buatannya enak sekali, dia lantas terpikir membuat kue yang sangat jarang dijual di Kota Bandung. Marmer cake kemudian menjadi kue pertama yang Wulan jual secara komersil pada 2018.

Dari mulut ke mulut kue yang diproduksinya mulai diminati masyarakat, hingga akhirnya seorang warga India yang bekerja di Indonesia memintanya membuat kue bebas gluten dan diary karena anak pembeli itu alergi dengan bahan-bahan tersebut. Tercetuslah untuk membuat kue brownies rasa coklat tanpa gluten dan diary.

"Setelah dicoba rasanya oke dan dia kemudian halo-halo lah ke teman dan komunitas di Bandung. Sampai mereka yang sebenarnya tidak masalah dengan gluten dan diary ternyata suka juga dengan brownies ini," ungkap Wulan.

Perlahan tapi pasti, pembeli brownies gluten free kemudian berkembang pesat khususnya pesanan dari masyarakat Jakarta. Tak sedikit mereka yang datang ke Bandung memesan kue brownies dari Battenberg3 untuk dibawa pulang.

Barulah pada 2021, Wulan membuat brownies kering sesuai pesanan pembeli yang meminta produknya bisa dikonsumsi di Singapura.

2. Perluas pasar lewat berbagai pameran

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Mendapati kuenya mulai diminati masyarakat dalam dan luar negeri, Wulan lantas mencari patner dalam urusan produksi dan pemasaran. Dia juga aktif berjejaring dan mengikuti berbagai kegiatan salah satunya di Rumah BUMN BRI.

Berbagai fasilitas didapat saat ikut menjadi anggota Rumah BUMN, misalnya diikutsertakan dalam berbagai pemeran yang didatangi calon-calon pembeli dari luar negeri. Meski sebelum produk Battenberg3 sudah sering dikonsumsi para petinggi BRI, Wulan tetap mengikuti berbagai kurasi agar produknya layak untuk diperjualbelikan secara masif.

Sejauh ini melalui expo yang diikuti, produk brownies bites sudah ada permintaan dari Malaysia dan Australia. Meski demikian, berbagai kendala tetap ada mulai dari kerja sama yang diinginkan pembeli, hingga pengecekan layak atau tidak produk ini masuk ke negara tujuan.

"Jadi lewat Rumah BUMN di Bandung ini memang kita banyak buyer (pembeli) baru. Kita berkenalan dengan buyer termasuk yang ingin produk ini dijual ke luar negeri," ungkap Wulan.

Sejak membuat produk Brownies Bites pada 2021, camilan ini sudah menarik banyak orang untuk membeli. Kekhasan produk dengan mengutamakan kesehatan dari panganan ini membuatnya beda dari yang lain. Alhasil, itu semua berdampak pada nilai penjualan dan penghasilan Wulan.

Di tahun 2021 omzet Battenberg3 khusus dari Brownies Bite saja sudah mencapai Rp500 juta. Angka ini naik menjadi Rp600 juta pada 2022.

Dengan rencana mengeluarkan variant produk baru tahun ini, Wulan menargetkan pada 2023 dia bisa mendapatkan pendapatan mencapai Rp1 miliar.

Baca Juga: Resep Kue Bandros Khas Bandung, Gurih dan Wangi Kelapa 

Baca Juga: 5 Tips Membuat Red Velvet yang Enak, bak Toko Kue Ternama

Berita Terkini Lainnya