4 Rekomendasi Bank Indonesia Agar Perekonomian Jabar Tidak Stagnan
Jangan sampai perekonomian kita terjun payung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Perekonomian dunia sedang tidak baik-baik saja. Sejumlah negara mulai alami penurunan perekonomian hingga kenaikan angka inflasi yang signifikan. Tak sedikit ekonomi yang menilai dunia akan segera mengalami resesi.
Resesi global yang diperkirakan terjadi dalam waktu dekat mempunyai perbedaan dengan krisis-krisis sebelumnya, terutama dengan krisis pandemi. Kondisi ini kemudian akan berdampak pada Stagflasi.
Stagflasi berasal dari kenaikan inflasi di sebagian sektor, akibat bahan baku yang meningkat utamanya komoditas energi dan pangan. Namun, inflasi ini juga tidak diimbangi oleh peningkatan permintaan.
Bank Indonesia (BI) memberikan beberapa rekomendasi agar perekonomian di Indonesia tidak alami stagflasi. Untuk Provinsi Jawa Barat, BI meminta pemerintah daerah agar industri yang sudah ada tidak banyak terdampak perekonomian nasional. Kemudian harus ada sektor perekonomian baru yang ditingkatkan untuk menunjang ekonomi secara keseluruhan di Provinsi Jabar.
"Penting bagi kita untuk mengidentifikasi, menemukan pertumbuhan ekonomi baru. Sektor yang paling memungkinkan adalah maritim dan periknan. Ini seperti hidden gems (tempat tersembunyi yang menarik) yang harus digarap lebih serius," ujar Kepala BI Jabar Herawanto dalam sebuah diskusi akhir pekan kemarin.
Untuk menjaga agar perekonomian Jabar tidak terjun payung, BI Jabar memberikan sejumlah rekomendasi sebagai berikut:
1. Perkuat pasokan barang dengan harga yang terjangaku
Herawanto menuturkan, langkah pertama yang bisa dilakukan melalui langkah koordinatif merespons potensi stagflasi dunia dan tekanan inflasi yang tinggi. Hal itu dilakukan melalui penguatan strategi kebijakan 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Terutama dalam menjaga kepastian ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan di wilayah Jawa Barat didukung oleh penerapan teknologi serta ketersediaan sistem informasi yang memadai," kata dia.