Berawal dari Kegelisahan, JAF Buat Trobosan Investasi Oksigen
Para investor akan diajak memiliki hutan di Majalengka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Jatiwangi Art Factory (JAF) membuat terobosan investasi oksigen di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Gagasan itu dibuat karena kegelisahan mereka melihat proses industrialisasi yang terjadi begitu cepat di kawasan tersebut.
Untuk mencapai investasi oksigen ini, JAF menggulirkan gagasan bernama Perusahaan Hutan Tanaraya (Perhutana). Komunitas ini juga bermimpi membangun hutan di lahan seluas 8 hektar yang berada di tengah kawasan industri Jatiwangi.
Pandu Rahadian dari JAF bercerita bahwa dirinya memiliki pemikiran untuk mengintervensi wilayah yang ditargetkan jadi kawasan industri untuk dijadikan hutan. Dari pemikiran itu, akhirnya Pandu membuat Perhutana.
"Kenapa hutan? Kami pikir, kayaknya seru kalau Jatiwangi yang sangat panas ini punya hutan. Hingga kemudian muncul ide Perhutana," ujar Pandu melalui keterangan resminya, Kamis (14/7/2022).
Pandu mengaku, program ini sangat eksperimental dan JAF tidak punya banyak pengetahuan soal hutan. Sehingga, komunitasnya menggandeng sebanyak-banyaknya pihak untuk terlibat dalam proyek itu. Dua di antaranya adalah Hutan Itu Indonesia (HII) dan Yayasan Tunas Nusa yang berbasis riset perkotaan.
"Kalau bicara soal ukuran, Perhutana memang tidak besar. Namun, sebagai gagasan, serta cara JAF melakukan pendekatan dan eksekusi, ini inisiatif yang oke," ungkap Ramalis Sobandi, urban expert dari Yayasan Tunas Nusa.
Di lain pihak, Andrian Pramana, Spesialis Media dan Komunikasi HII mengatakan bahwa Perhutana merupakan gagasan sangat menarik dan yang pertama di dunia. Menurutnya, Ini merupakan investasi yang besar bagi masa depan dan anak muda punya kesempatan untuk terlibat di dalamnya.
"Mengingat besarnya peran dan manfaat hutan dalam mencegah dampak perubahan iklim yang semakin parah, kita tentu akan sangat bangga, jika bisa ikut berinvestasi dalam proses pembuatan hutan," katanya.
Tertarik untuk berinvestasi? Ini 5 fakta soal investasi oksigen di Perhutana yang perlu Anda ketahui:
1. Investasi gotong-royong
Pandu bercerita, sejak awal JAF berdiri pada 2005, mereka tidak punya dana sama sekali. Tapi, mereka ingin memperkenalkan seni kepada warga sekitar. Caranya adalah mengadakan festival seni, mengundang teman seniman dari berbagai negara. Akhirnya, warga bergotong-royong membantu agar festival berlangsung dengan lancar.
"Ada ibu yang bilang punya beras, yang lain punya singkong dan ubi. Jadilah mereka menyediakan makanan untuk festival. Sedangkan bapak-bapak bantu membuatkan panggung dari bambu milik mereka. Semangat gotong-royong inilah yang ingin terus kami hidupkan, termasuk dalam program Perhutana," kata Pandu.
JAF ingin membeli tanah dari warga untuk membuat hutan, tapi juga tidak punya uang. Sementara harga tanah di Jatiwangi terus meningkat karena area tersebut menjadi kawasan industri. Kemudian terpikirlah oleh mereka untuk patungan.
JAF menerapkan sistem penjualan properti. Mereka mengajak orang untuk membeli satu kavling seluas 4 x 4 meter seharga Rp4 juta. Ada 5.000 kavling yang tersedia bagi Anda yang ingin bergabung dalam investasi oksigen ini.
Setelah itu, JAF akan mendesain hutan dengan melibatkan banyak orang. Desain tersebut, menurut Ramalis, akan bercerita tentang sistem tata air yang baik bagi hutan. Awalnya lahan itu berupa sawah yang bersebelahan dengan sungai, komplek perumahan, dan perkampungan, dan nantinya menjadi hutan.
"Hutan perlu didesain dengan baik. Agar menyerap sebanyak-banyaknya aspirasi dari masyarakat, kami berencana meluncurkan kompetisi desain di Hari Hutan Internasional pada Agustus nanti. Kenapa bentuknya kompetisi? Karena, melalui kompetisi, Perhutana akan mendapatkan alternatif-alternatif desain hutan terbaik," katanya.
Baca Juga: IDN Media Raih Investasi dari Perusahaan Asal Jepang Dentsu Group Inc
Baca Juga: 7 Prinsip Investasi bagi Pemula, Biar Gak Rugi Bandar!