Senja Kala Sirup Pusaka Cirebon, Dulu Melegenda Kini Semakin Langka

Konon, sirup itu dibuat sejak tahun 1960-an

Cirebon, IDN Times - Minuman olahan Sirup Tjampolay sudah tak asing bagi masyarakat yang pernah berkunjung di Cirebon, Jawa Barat. Biasanya, pengunjung akan menjadikan minuman khas dari kota udang ini untuk dijadikan buah tangan yang diberikan kepada sanak saudara.

Namun, tahukah jika di Cirebon punya sirup lain yang tak kalah melegenda dari Sirup Tjampolay? Sirup khas dari Cirebon itu bernama Sirup Pusaka. Konon, sirup itu dibuat sejak tahun 1960-an.

Dulu, sirup tradisional ini melegenda di awal-awal proses produksinya. Seiring waktu berjalan, olahan sirup-sirup modern mulai membanjiri pasar. Keberadaannya, membuat Sirup Pusaka Cirebon semakin langka dicari.

1. Banyak kendala, proses produksi Sirup Pusaka minim

Senja Kala Sirup Pusaka Cirebon, Dulu Melegenda Kini Semakin LangkaIDN Times/Wildan Ibnu

Bila anda berkunjung ke tempat wisata sejarah Keraton Kanoman, cobalah berhenti sejenak di Kampung Wisata, Kanoman Utara, Gang Kelapa Jajar, Kelurahan Pekalipan. Di sana, pengunjung akan menemui sejumlah rumah warga yang menjajakan minuman tradisional, Sirup Pusaka Cirebon.

Sayangnya, karena banyaknya kendala produsen Sirup Pusaka, proses pembuatannya sangat terbatas. Ditambah, minimnya promosi hingga sedikitnya tenaga terampil pengolah, penjualan Sirup Pusaka hanya berhenti di rumah si pembuat dan di toko oleh-oleh di Pasar Kanoman.

2. Masih diolah dengan cara tradisional

Senja Kala Sirup Pusaka Cirebon, Dulu Melegenda Kini Semakin LangkaIDN Times/Wildan Ibnu

Produsen asli Sirup Pusaka, Han Han mengatakan, proses pembuatan sirup masih dilakukan dengan cara tradisional. Artinya, dalam proses produksi tidak menggunakan mesin atau peralatan modern lain.

Begitu pula dengan bahan baku utama. Secara turun menurun, bahan dasar pembuatan sirup cukup dengan komposisi gula, air, dan resep khusus yang diwariskan secara turun temurun. Setelah komposisi bahan utama dicampur, selanjutnya  diaduk hingga mengental dan menjadi sirup.

"Semuanya (proses pembuatan) masih tradisional. Bahan sirup ini tanpa pengawet hanya gula, air dicampur perasa hingga pewangi makanan," ujar generasi kedua Sirup Pusaka Cirebon, Kamis (9/1).

3. Soal rasa, tak kalah saing dari Sirup Tjampolay

Senja Kala Sirup Pusaka Cirebon, Dulu Melegenda Kini Semakin LangkaIDN Times/Wildan Ibnu

Sirup Pusaka Cirebon memiliki dua varian rasa Pisang Susu dan Jeruk Manis. Bahkan, apabila kedua rasa itu dipadukan, maka akan muncul rasa baru. Kendati demikian, Han masih memikirkan nama yang cocok untuk paduan dua rasa menjadi satu itu.

Meski tak setenar nama Sirup Tjampolay, untuk rasanya, Han menjamin Sirup Pusaka buatannya tak akan kalah saing dinikmati untuk melepas dahaga. Kesegaran dan aroma wangi akan terasa bila disajikan dengan es batu.

"Kalau rasa Pisang Susu dan Jeruk Manis dicampur maka akan jadi rasa baru. Rasa baru itu sampai sekarang belum nemu," katanya.

4. Ramai dicari saat momen lebaran

Senja Kala Sirup Pusaka Cirebon, Dulu Melegenda Kini Semakin LangkaIDN Times/Wildan Ibnu

Han mengaku, sirup buatannya hanya ramai dicari bila mendekati momen lebaran dan saat arus balik. Rata-rata, pembeli mencari Sirup Pusaka untuk bingkisan parsel THR. Meski jumlah produksi yang masih terbatas, bukan berarti Sirup Pusaka tak punya pelanggan tetap.

Han mengatakan, keluarga besar Keraton Kanoman adalah pelanggan setia yang menikmati Sirup Pusaka. Harga tiap buah sirup, ia jual dengan harga Rp 22 ribu. Bila membeli dalam jumlah banyak, Han menjual dengan harga Rp 21 ribu per buah.

"Pelanggan tetap kami keluarga Keraton Kanoman Cirebon. Produksi kami tidak tentu jumlahnya setiap harinya. Tetapi ada saja yang membeli," ujar Han.

 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya