Mitos di Curug Caweni Sukabumi, Jadi Daya Tarik Wisatawan

Terdapat arca diantara curahan air terjun

Curug Caweni merupakan salah satu obyek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Cilutung, Desa Cilutung, Kecamatan Cidolog atau sekitar 70 KM dari Kota Sukabumi.

Curug dalam bahasa Sunda berarti air terjun ini memiliki panorama alam yang bikin takjub bagi siapapun yang mengunjunginya. Selain keindahan alamnya, keberadaan bebatuan pada dinding tebing air terjun ini selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjung.

Bukan karena ukurannya yang menjulang setinggi kurang lebih tinggi 20 meter. Tetapi bebatuan yang terdiri dari dua bagian itu memiliki bentuk yang menyerupai bagian tubuh manusia. Pada tumpukan batu pertama yang menjadi dinding air terjun, memiliki bentuk seperti wajah manusia yang sedang menangis.

Sementara batu lainnya berbentuk seperti tubuh manusia sedikit menunduk. Batu ini memiliki tinggi sekitar 7 meter yang letaknya tepat ditengah-tengah dengan posisi berhadapan dengan tumpukan batu pertama.

Nah, kawasan wisata ini terkenal dengan mitosnya yang bikin merinding tetapi tetap ramai dikunjungi wisatawan. Yuk, intip seperti apa Curug Caweni.

1. Jelmaan puteri nan ayu

Mitos di Curug Caweni Sukabumi, Jadi Daya Tarik Wisatawanasepparizal.blogspot.com

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Persandian Kabupaten Sukabumi, Herdy Somantri mengakui jika mitos tentang Curug Caweni ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Umumnya, mereka penasaran akan bentuk bebatuan pada air terjun tersebut.

Pria yang karib disapa Bima ini mengungkapkan konon batu yang menyerupai tubuh manusia tengah membungkuk itu terbentuk dari jelmaan seorang putri berparas cantik yang berasal dari wilayah sekitar.

"Ada banyak versi tentang kisah keberadaan Curug Caweni ini. Namun yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan adalah versi yang mengisahkan puteri cantik yang menjelma menjadi batu arca," ungkapnya kepada IDN Times, Rabu (12/6).

2. Menjanda setelah 98 kali menikah

Mitos di Curug Caweni Sukabumi, Jadi Daya Tarik WisatawanIDN Times/Toni Kamajaya

Dari cerita yang beredar di kalangan masyarakat sekitar menyebutkan bahwa puteri cantik yang kini berwujud batu itu memiliki kisah perjalanan hidup yang sangat memperihatinkan. Dikisahkan, puteri Caweni ini telah menikah sebanyak 99 kali. Namun setiap kali menikah, pria yang telah menyuntingnya selalu meninggal dunia. Tragisnya kedukaan itu terjadi sebelum mereka menikmati malam pertama.

Kondisi itu terjadi secara berulang-ulang sampai pada suaminya yang ke 98. "Caweni yang menjadi nama curug ini memiliki arti dalam bahasa sunda adalah janda bengsrat atau janda yang masih suci karena belum tersentuh pria," kata Bima. Alkisah dalam statusnya sebagai janda, Puteri Caweni akhirnya bertemu dengan seorang pangeran bernama Prabu Boros Kaso.

3. Terdapat spot selfie

Mitos di Curug Caweni Sukabumi, Jadi Daya Tarik Wisatawandyaiganov.wordpress.com

Terlepas dari kisah sang puteri, Curug Caweni sangat layak untuk dikunjungi. Keindahan alamnya masih terbilang alami dengan air yang sangat jernih. Di lokasi ini terdapat spot untuk para wisatawan berselfie ria berupa jembatan kayu yang tertata konsep tradisional. Hampir setiap penjuru pada curug ini sangat mendukung untuk dijadikan latar sebuah foto bernuanasa alam terbuka. Untuk mengunjungi destinasi wisata ini, setiap wisatawan hanya cukup merogoh uang sebagai biaya masuk sebesar Rp10.000.

4. Paket nasi liwet

Mitos di Curug Caweni Sukabumi, Jadi Daya Tarik Wisatawanbubuh.id/Toni Kamajaya

Tidak hanya menawarkan keasrian air terjun saja, di dalam kawasan obyek wisata Curug Caweni ini juga terdapat kuliner tradisional berupa nasi liwet. "Obyek wisata ini sangat cocok dijadikan untuk therapy dalam melepas stres atau suntuk akibat pekerjaan. Pengunjung bisa beristirahat di sekitar air terjun karena telah disediakan saung," ujar Bima.

Topik:

  • Yogi Pasha
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya