7 Keunikan Rumah Adat Cirebon, Rumah Kasepuhan Bergaya Keraton

Sarat nilai budaya dan kearifan lokal

Rumah adat Cirebon seringkali di kenal dengan sebutan Rumah Kasepuhan. Rumah adat tersebut telah berdiri sejak tahun 1529, pembangunannya sendiri digagas oleh Pangeran Cakrabuana.

Rumah Kasepuhan sebenarnya adalah bentuk dari Keraton Pakungwati Cirebon yang di lakukan perluasan dengan menyajikan beberapa tata letak ruangan. Karenanya, warisan budaya ini menyimpan nilai filosofis mendalam. Yuk, simak selengkapnya mengenai keunikan rumah adat Kota Cirebon berikut ini.

1. Memiliki pintu gerbang utama

7 Keunikan Rumah Adat Cirebon, Rumah Kasepuhan Bergaya Keraton gerbang utama Rumah Kasepuhan (pusakapusaka.com)

Adanya pintu gerbang utama mengharuskan pembangunan bangunan berada di sebelah utara. Model gerbang utama dibuat layaknya jembatan Kreteg Pangrawit, di mana mempunyai arti perasaan manusia yang berjiwa lembut serta budi pekerti semasa hidupnya.

Terdapat pula gerbang kedua dengan nama Lawang Sanga yang dapat di artikan sebagai pintu sembilan di dalam bangunan Rumah Kasepuhan.

2. Bangunan Pancaratna dan Pancaniti

7 Keunikan Rumah Adat Cirebon, Rumah Kasepuhan Bergaya Keraton bangunan Pancaratna (kiri) dan Pancaniti (kanan) (dok. pribadi/Hendhy Nansha)

Di bagian barat, terdapat ruangan berukuran 8 x 8 meter yang disebut bangunan Pancaratna. Ruangan tersebut dijadikan area tunggu jika ingin menghadap Raja, yang mana terdapat 5 makna panca indera guna kendalikan nafsu. Atap pada bagian bangunan tersebut disangga menggunakan 4 tiang sokoguru dan memanfaatkan genteng dari tanah liat.

Sementara di bagian timur, terdapat bangunan Pancaniti yang menggunakan lantai tegel. Keberadaannya difungsikan sebagai tempat melatih prajurit oleh para perwira. Bentuk bangunannya tampak terbuka karena tidak mempunyai dinding serta siapapun yang memasukinya wajib melepaskan alas kaki.

Baca Juga: 5 Kedai Nasi Lengko Paling Favorit di Cirebon, Super Nikmat

3. Kompleks Siti Inggil yang berbentuk candi

7 Keunikan Rumah Adat Cirebon, Rumah Kasepuhan Bergaya Keraton kompleks Siti Inggil (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Ada pula kompleks Siti Inggil atau Lemah Duwur yang dalam bahasa Indonesia berarti "tanah yang tinggi". Areanya seperti candi kala masa Kerajaan Majapahit dengan 5 bangunan tanpa dinding di antaranya Mande Malang Semirang, Mande Pandawa Lima, Mande Semar Tinandu, Mande Pengiring, dan Mande Karasemen.

Pembangunannya mengacu pada dasarnya filosofi Islam yang telah dianutnya. Masing-masing bangunan memiliki simbol dan fungsinya tersendiri mulai dari sebagai tempat persidangan hingga pertunjukkan seni.

4. Terdapat dua halaman utama

7 Keunikan Rumah Adat Cirebon, Rumah Kasepuhan Bergaya Keraton halaman depan Rumah Kasepuhan (pusakapusaka.com)

Halaman utama di rumah adat Kota Cirebon mempunyai dua bagian. Keberadaan halaman pertama setelah area bangunan Pancaratna serta Pangrawit dengan keindahan Gapura Adi dari batu bata.

Sementara pada halaman kedua, terdapat Langgar Agung guna melakukan peribadatan di dalam Rumah Kasepuhan. Selain itu juga ada Gapura Banteng, di mana terdapat Candra Sakala di bagian bawah yang mempunyai tulisan Kuta Bata Tinata Banteng.

5. Dibangun tanpa menggunakan paku dan baut

7 Keunikan Rumah Adat Cirebon, Rumah Kasepuhan Bergaya Keraton ilustrasi memalu paku (pexels.com/Ono Kosuki)

Rumah adat Cirebon adalah Rumah Kasepuhan tidak menggunakan teknik memaku guna menyambungkan setiap kayu yang akan dipakai. Hal tersebut karena mengikut metode pembangunan secara konvensional pada zaman kerajaan yang masih memiliki keterbatasan bahan dan peralatan.

Walaupun caranya sederhana, bangunannya tetap terlihat kokoh dan kuat hingga sekarang. Unik, ya!

6. Konsep pembuatan pintu lurus

7 Keunikan Rumah Adat Cirebon, Rumah Kasepuhan Bergaya Keraton halaman belakang Rumah Kasepuhan (pusakapusaka.com)

Bangunan Rumah Kasepuhan mempunyai area yang lebih intim di area belakang yang akan dapat dilihat dari area depan.

Sebab struktur pembuatan pintu pada Rumah Kasepuhan menggunakan konsep garis lurus. Hal tersebut mengartikan sebagai bentuk kejujuran dari pemiliknya rumah sehingga tidak terdapat suatu hal yang disembunyikan.

7. Dilengkapi umpak sebagai pondasi

7 Keunikan Rumah Adat Cirebon, Rumah Kasepuhan Bergaya Keraton umpak di halaman rumah H. Ainun Nadjib (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Keunikan lain yang dapat ditemukan di Rumah Kasepuhan yaitu adanya umpak dari batu. Diletakan di dasar tiang untuk menjaga tiang sambungan yang menopang rangka atap agar tidak langsung bersentuhan dengan tanah.

Umpak tersebut membuat kayu yang di gunakan tidak cepat rusak dan lapuk. Sehingga lebih awet karena tidak langsung tertancap di tanah.

Itulah sekilas mengenai rumah adat Kota Cirebon dengan keunikan yang ditampilkannya. Tertarik mengunjunginya?

Baca Juga: 5 Macam Rumah Adat Jawa Tengah, Lengkap dengan Keunikannya

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya