Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. Humas Kota Bandung

Bandung, IDN Times - Akhir pekan menjadi hari yang padat untuk Kota Bandung. Wisatawan dari luar kota kerap datang untuk berlibur dan berkuliner bersama keluarga maupun teman sebaya.

Di salah satu sudut Kota Bandung, terdapat sebuah rumah makan yang wajib menjadi destinasi wisatawan ketika berkunjung ke sini. Imah Babaturan. Dari namanya saja sudah lekat dengan bahasa Sunda.

Imah Babaturan atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti rumah teman, merupakan rumah makan yang berada di Jalan Kebon Bibit No. 3 Tamansari. Tempat ini sejatinya adalah sebuah warung kopi yang berdiri dari 2015.

Untuk datang ke tempat ini tidak sulit. Berada tidak jauh dari Balubur Town Square (Baltos), Imah Babaturan bisa diakses dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

1. Hadirkan menu makanan rumahan

Dok. Humas Kota Bandung

Muhammad Nurul Hudha, owner Imah Babaturan menceritakan filosofi singkat dari nama warkop miliknya yang ingin menghadirkan suasana berkunjung ke rumah teman saat sekolah dulu.

"Jika berfilosofi, Imah Babaturan itu artinya rumah teman. Kalau ingat zaman sekolah dulu main ke rumah teman itu, ibunya masak apa saja kok terasa enak. Jadi kita ingin buat suasana yang hangat di sini. Orang datang ke tempat makan yang baru, tapi rasanya tidak asing, seperti ke rumah teman sendiri," papar Hudha melalui siaran pers Humas Pemkot Bandung dikutip, Minggu (12/2/2023).

Buka sejak pagi, Imah Babaturan sering dipadati pengunjung di akhir pekan khususnya. Mereka datang setelah melakukan berbagai aktivitas mulai dari olahraga rapat kantor, atau sengaja berkunjung sendiri.

Saat masuk ke dalam Imah Babaturan, pengunjung memesan makan terlebih dahulu dan langsung membayar. Setelah itu bisa duduk di tempat yang diinginkan.

Salah satu hal menarik dari Imah Babaturan juga ada pada furniturnya. Semua tampak sederhana, alat masak, alat makan, dan tempat duduk. Ternyata, menurut cerita sang owner, kursi dan meja tersebut diperoleh dari sebuah madrasah.

"Ada madrasah yang mau jual bangku-bangkunya. Kebetulan karena saat itu budget kita masih minim, belum bisa beli furnitur di IKEA. Jadi ya beli dari madrasah saja," ujar Anggia Bonyta, istri Hudha yang juga merupakan owner Imah Babaturan.

2. Ada menu mingguan yang bisa dipilih konsumen

Editorial Team

Tonton lebih seru di