Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi orang sedang berlibur (pexels.com/Te lensFix)
Ilustrasi orang sedang berlibur (pexels.com/Te lensFix)

Intinya sih...

  • Wisata silent retreat untuk healing yang lebihBanyak Gen Z memilih silent retreat karena ingin ketenangan penuh. Tempatnya biasanya jauh dari keramaian dan suasananya sangat hening. Pengalaman ini membantu mengistirahatkan pikiran yang lelah oleh aktivitas harian.

  • Liburan micro-adventure yang singkat namun penuh ceritaMicro-adventure digemari karena tidak butuh waktu panjang. Cukup satu atau dua hari, tetapi tetap seru dan berkesan. Destinasinya dekat, mudah dijangkau, dan fleksibel untuk jadwal padat.

  • Jelajah tempat berbasis local wisdom atau kearifan lokalGen Z semakin suka wisata yang punya nilai budaya. Pengalaman yang diperoleh terasa lebih hidup karena kamu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Liburan tahun 2025 mulai memperlihatkan tren baru yang seru dan penuh kejutan untuk Gen Z. Banyak destinasi dan cara berwisata yang kini lebih personal dan terasa dekat dengan keseharian.

Gen Z kini mencari perjalanan yang unik, singkat, dan tetap punya cerita yang dalam. Mulai dari konsep silent retreat sampai petualangan mini yang spontan, semuanya semakin diminati. Yuk kita bahas tren liburan 2025 yang lagi diburu Gen Z biar kamu gak ketinggalan!

1. Wisata silent retreat untuk healing yang lebih

Ilustrasi bersantai. (Pexels.com/Kroshka Nastya)

Banyak Gen Z memilih silent retreat karena ingin ketenangan penuh. Tempatnya biasanya jauh dari keramaian dan suasananya sangat hening. Pengalaman ini membantu mengistirahatkan pikiran yang lelah oleh aktivitas harian.

Kegiatan yang dilakukan sederhana, tetapi sangat menenangkan. Biasanya berisi meditasi, jalan sunyi, dan sesi refleksi diri. Semua dilakukan tanpa gadget agar kamu benar-benar hadir pada momen itu. Hasil akhirnya membuat hati terasa lebih ringan.

2. Liburan micro-adventure yang singkat namun penuh cerita

Ilustrasi wanita berpetualang di alam (freepik.com/freepik)

Micro-adventure digemari karena tidak butuh waktu panjang. Cukup satu atau dua hari, tetapi tetap seru dan berkesan. Destinasinya dekat, mudah dijangkau, dan fleksibel untuk jadwal padat. Cocok untuk Gen Z yang ingin stres cepat hilang.

Aktivitasnya bisa mendaki bukit, eksplor sungai kecil, atau berkemah singkat. Persiapannya sederhana dan tidak membutuhkan perlengkapan rumit. Meski singkat, pengalaman yang didapat terasa penuh.

3. Jelajah tempat berbasis local wisdom atau kearifan lokal

Ilustrasi orang sedang memfoto bangunan (pixels.com/Haley Black)

Gen Z semakin suka wisata yang punya nilai budaya. Pengalaman yang diperoleh terasa lebih hidup karena kamu terlibat langsung dalam tradisi lokal. Setiap aktivitas memberi cara pandang baru tentang kehidupan masyarakat setempat. Ini membuat perjalanan lebih bermakna.

Biasanya kamu diajak memasak hidangan khas atau membuat kerajinan tradisional. Ada juga wisata yang mengajak pengunjung ikut ritual budaya setempat. Cara ini membantu melestarikan budaya lokal secara positif.

4. Pengalaman immersive nature dengan teknologi ramah lingkungan

Ilustrasi wanita menikmati suasana di taman (freepik.com/freepik)

Konsep immersive nature menggabungkan keindahan alam dengan teknologi ringan. Tempatnya dirancang agar suasananya tetap alami, tetapi dengan sentuhan visual modern. Banyak lokasi menggunakan eco-lighting atau projection mapping yang lembut.

Destinasi seperti ini banyak muncul di taman alam, hutan, atau kawasan danau. Semua dibuat dengan teknologi yang tidak merusak lingkungan. Pengunjung bisa menikmati suasana yang tenang dengan pengalaman visual yang segar. Konsep ini diprediksi makin populer di tahun 2025.

5. Tur indie coffee trail di kota-kota kecil

Ilustrasi wanita memfoto pemandangan dan ngopi (freepik.com/freepik)

Gen Z makin suka mengeksplor kedai kopi kecil yang punya karakter unik. Setiap kedai punya cerita tentang biji kopi dan cara meraciknya. Suasananya hangat dan lebih personal dibanding kedai besar. Ini membuat pengalaman nongkrong jadi lebih berarti.

Tur seperti ini juga memperkenalkan kamu pada kota kecil yang jarang diekspos. Kamu bisa mencoba menu kopi yang tidak ada di kota besar. Banyak barista lokal yang punya gaya khas dalam menyajikan kopi. Semua ini membuat perjalanan terasa lebih santai dan autentik.

Liburan tahun 2025 hadir dengan tren baru yang makin seru untuk diikuti. Banyak pilihan wisata yang lebih personal dan dekat dengan kebutuhan Gen Z. Setiap perjalanan kini terasa lebih bermakna dan penuh pengalaman baru.

Generasi muda semakin memilih cara liburan yang unik dan anti-mainstream. Mulai dari tempat tenang hingga petualangan singkat yang spontan, semuanya makin populer. Yuk lanjut bahas tren liburan 2025 yang lagi diburu Gen Z!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team