Mie Koclok Cirebon, Hangat Gurihnya Bikin Tenang! (kompas.com)
Di sebuah sudut Jalan Lawanggada, Kota Cirebon, aroma kuah kental menguar sejak sore. Mie Koclok Mas Edi menawarkan hidangan berkuah creamy yang menjadi identitas kuliner khas Cirebon.
Versi Mas Edi menghadirkan tekstur kuah yang lebih pekat, perpaduan santan dan kaldu ayam yang diracik di wajan besar. Saat asap mengepul, pembeli bisa melihat sang peracik yang cekatan mengaduk mie dengan gerak terukur.
Suasana di sana sederhana, tanpa dekorasi yang mencolok. Meja panjang dan bangku plastik menjadi teman makan. Justru kesederhanaan itu menghadirkan kehangatan tersendiri. Pembeli sering terlibat obrolan spontan, seolah sudah saling mengenal lama meskipun baru bertemu.
Penyajian mie dilakukan cepat. Dalam satu mangkuk, potongan kol segar, suwiran ayam, dan siraman kuah putih kental langsung menyergap panca indera.
Saat dicicip, rasanya lembut tetapi tetap kaya rempah. Tekstur kuah yang tebal memberi sensasi mengenyangkan meski porsinya tidak terlalu besar.
Pada jam ramai, antrean bisa mengular. Namun, pengalaman menunggu jarang terasa melelahkan karena deretan aktivitas masak menjadi tontonan menarik. Para wisatawan biasanya mengabadikan momen ketika kuah dituangkan dari ketinggian, menghasilkan semburat asap yang dramatis. Banyak yang menyebut kunjungan ke Cirebon terasa kurang lengkap tanpa singgah di sini.
Alamat: Jalan Lawanggada nomor 23, Pulasaren, Kota Cirebon
Harga: Rp10.000–20.000