Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Alun-alun Kejaksan (bappeda.jabarprov.go.id)
Alun-alun Kejaksan (bappeda.jabarprov.go.id)

Intinya sih...

  • Mie Koclok Mas Edi menawarkan hidangan berkuah creamy yang menjadi identitas kuliner khas Cirebon.

  • Es Tape Ketan KS Tubun menyajikan sensasi sejuk dengan karakter khas dari tape ketan yang memberi sentuhan asam ringan.

  • Bolang Baling Pak Toni tampil apa adanya: adonan sederhana yang digoreng hingga berwarna keemasan, membawa nuansa nostalgia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cirebon, IDN Times - Kota Cirebon selama ini dikenal lewat empal gentong, nasi jamblang, dan tahu gejrot. Namun, di balik popularitas tiga menu itu, tersimpan deretan kuliner pinggir jalan yang menawarkan sensasi berbeda.

Deru kompor arang, aroma adonan goreng yang membumbung, sampai es tradisional yang disajikan tanpa gimmick kekinian menjadi daya tarik bagi pelancong yang ingin mencicipi wajah lain kuliner kota pelabuhan ini.

Lima destinasi kuliner yang jarang disorot berikut ini dapat menjadi rute singkat untuk merasakan Cirebon versi lebih intim dan lebih jujur. Apa saja? Keep scrolling!

1. Mie Koclok Mas Edi

Mie Koclok Cirebon, Hangat Gurihnya Bikin Tenang! (kompas.com)

Di sebuah sudut Jalan Lawanggada, Kota Cirebon, aroma kuah kental menguar sejak sore. Mie Koclok Mas Edi menawarkan hidangan berkuah creamy yang menjadi identitas kuliner khas Cirebon.

Versi Mas Edi menghadirkan tekstur kuah yang lebih pekat, perpaduan santan dan kaldu ayam yang diracik di wajan besar. Saat asap mengepul, pembeli bisa melihat sang peracik yang cekatan mengaduk mie dengan gerak terukur.

Suasana di sana sederhana, tanpa dekorasi yang mencolok. Meja panjang dan bangku plastik menjadi teman makan. Justru kesederhanaan itu menghadirkan kehangatan tersendiri. Pembeli sering terlibat obrolan spontan, seolah sudah saling mengenal lama meskipun baru bertemu.

Penyajian mie dilakukan cepat. Dalam satu mangkuk, potongan kol segar, suwiran ayam, dan siraman kuah putih kental langsung menyergap panca indera.

Saat dicicip, rasanya lembut tetapi tetap kaya rempah. Tekstur kuah yang tebal memberi sensasi mengenyangkan meski porsinya tidak terlalu besar.

Pada jam ramai, antrean bisa mengular. Namun, pengalaman menunggu jarang terasa melelahkan karena deretan aktivitas masak menjadi tontonan menarik. Para wisatawan biasanya mengabadikan momen ketika kuah dituangkan dari ketinggian, menghasilkan semburat asap yang dramatis. Banyak yang menyebut kunjungan ke Cirebon terasa kurang lengkap tanpa singgah di sini.

Alamat: Jalan Lawanggada nomor 23, Pulasaren, Kota Cirebon

Harga: Rp10.000–20.000

2. Es Tape Ketan KS Tubun

Es Tape ketan hitam ( instagram.com/es_tapeketanhitam)

Di tengah panas kota, segelas es tape ketan di Jalan KS Tubun menjadi oase. Warung kecil ini hanya berisi etalase sederhana dengan toples besar berisi tape ketan hijau yang memancarkan aroma fermentasi manis. Sensasi sejuk hadir seketika saat es serut bertemu tape legit dalam gelas bening.

Rasa yang muncul tidak sekadar manis. Ada karakter khas dari tape ketan yang memberi sentuhan asam ringan, dan perpaduan keduanya menghasilkan kesegaran yang jarang ditemui di minuman kekinian. Banyak pelancong yang menjadikan tempat ini sebagai pengisi waktu sore setelah berkeliling kota.

Lokasinya strategis, berada di deretan kios tua yang masih mempertahankan bentuk bangunan lama. Ketika matahari mulai turun, suasana di sekitar tampak hangat. Penjual biasanya menyapa pelanggan dengan ramah sembari menyiapkan pesanan secara cepat.

Kekuatan minuman ini terletak pada konsistensinya. Tape ketan dibuat sendiri oleh pemilik warung, sehingga rasa yang dihasilkan tetap stabil. Pelancong yang kembali ke Cirebon sering menjadikan es tape ini sebagai minuman nostalgia.

Alamat: Jalan KS Tubun, Kejaksan, Kota Cirebon

Harga: Rp8.000–15.000

3. Bolang Baling Pak Toni

ilustrasi odading tape singkong (freepik.com/ KamranAydinov)

Aroma adonan digoreng di sepanjang Jalan Panjunan, Kota Cirebon menjadi penanda kedai Bolang Baling Pak Toni mulai beroperasi. Kudapan tradisional ini tampil apa adanya: adonan sederhana yang digoreng hingga berwarna keemasan. Teksturnya lembut di dalam, namun renyah di permukaan.

Setiap sore, pembeli berdiri memadati etalase. Banyak yang memesan sambil menunggu adonan baru keluar dari wajan besar. Keistimewaan bolang baling terletak pada rasa manis yang tidak berlebihan, sehingga cocok sebagai teman kopi atau teh.

Di antara deretan jajanan modern, bolang baling menjadi pilihan yang membawa nuansa nostalgia. Anak-anak menikmati rasa lembutnya, sementara orang dewasa biasanya teringat masa kecil. Di tangan Pak Toni, kudapan sederhana ini tak lekang oleh zaman.

Sensasi makan langsung setelah ditiriskan membuat rasanya semakin nikmat. Pelancong yang ingin sesuatu yang ringan namun memuaskan biasanya menjadikan tempat ini pemberhentian wajib dalam rute kuliner mereka.

Alamat: Jalan Panjunan, Kota Cirebon

Harga: Rp2.000–5.000 per potong

4. Mie Yamien Bewok Cai

Ilustrasi mie yamin. Pixabay/Faizdilla

Warung Mie Yamien Bewok Cai menawarkan pengalaman sensorial yang unik: mie yang dimasak menggunakan arang. Aroma asap tipis menyelimuti halaman kecil tempat warung berdiri. Teknik masak tradisional itu menciptakan rasa manis gurih khas yamien yang sulit ditiru kompor gas.

Suasananya ramai pada malam hari. Pembeli duduk di bangku panjang sambil menyaksikan sang juru masak mengaduk mie di atas bara. Wajan besi yang dipanaskan langsung oleh arang membuat suhu panas merata, menghasilkan tekstur mie lebih kenyal.

Kelezatan yamien Bewok Cai sering disebut sebagai perpaduan pas antara manis, asin, dan gurih. Topping kecambah, ayam kecap, serta taburan bawang goreng membuat tampilannya semakin menggugah.

Meski berada di gang kecil, warung ini selalu ramai. Banyak pelancong justru menyukai atmosfernya yang dekat dengan kehidupan lokal. Aktivitas malam yang hidup di sekitar area menambah daya tarik tersendiri.

Alamat: Jalan Kebon Cai No. 05/02, Pekalangan

Harga: Rp12.000–20.000

5. Ayam Goreng Santa Maria

ilustrasi ayam goreng (freepik.com/jcomp)

Di tepi Jalan Sisingamangaraja, gerobak tua dengan lampu kuning temaram menandai keberadaan Ayam Goreng Santa Maria. Meski tampil sederhana, rasa ayam gorengnya membuat tempat ini menjadi legenda kecil bagi warga Cirebon. Bumbu meresap hingga ke serat terdalam, jenis rasa yang biasanya hanya didapat dari racikan turun-temurun.

Area duduknya terbatas, namun pelancong jarang mempermasalahkannya. Sensasi menyantap ayam baru diangkat dari wajan justru menjadi daya tarik utama. Kulitnya renyah, dagingnya lembut, dan racikan sambalnya memperkuat karakter hidangannya.

Saat malam semakin larut, antrean tetap mengalir. Banyak orang rela menunggu karena rasa yang konsisten membuat pelanggan selalu kembali. Beberapa wisatawan bahkan menempatkan Santa Maria sebagai sajian penutup rute kuliner mereka.

Pengalaman makan di sana memberikan kesan sederhana namun penuh kehangatan. Pelancong yang ingin mengenal Cirebon dari sisi yang lebih intim sering mengakhiri perjalanan kuliner mereka di gerobak legendaris ini.

Alamat: Jalan Sisingamangaraja No 31, Kota Cirebon

Harga: Rp12.000–22.000 per porsi

Itu dia lima kuliner Cirebon dengan sensasi yang gak mungkin kalian temui di daerah lainnya. Penasaran? Tentu!

Editorial Team