Kisah Indri Sherlyana, Anak Rantau yang Jadi Atlet eSport Profesional

#IDNTimesLife Indri pernah mewakili Indonesia di Rusia

Meski masih agak asing, namun atlet eSport merupakan salah satu profesi yang cukup menjanjikan di era saat ini. Indri Sherlyana buktinya. Ia adalah seorang perempuan yang berhasil mewujudkan keinginannya dengan bekerja melalui hobi yang dimilikinya.

Gak hanya pemain game yang menghabiskan waktu, Indri membuktikan pada orangtuanya bahwa ia dapat membanggakan mereka sekaligus nama Indonesia di kancah internasional. Berikut ini kisah dan perjuangan panjang Indri menjadi atlet eSport profesional.

1. Berawal dari iseng, kini bermain game sudah jadi pekerjaan tetap yang menjanjikan bagi Indri

Kisah Indri Sherlyana, Anak Rantau yang Jadi Atlet eSport Profesionalinstagram.com/indrisherlyana

Berawal dari keisengan dan ajakan teman, Indri pun merasa jika bermain game cukup seru. Bahkan, seiring perkembangan eSport yang mulai diakui, ia merasa bahwa player professional merupakan sebuah pekerjaan tetap yang menjanjikan dan menghasilkan.

"Sebenarnya tidak ada motivasi yang spesifik karena pertama kali aku bermain game, cuma iseng-iseng doang diajakin teman. Cuma, lama-kelamaan kok seru. Semakin ke sini juga, ternyata eSport semakin berkembang dan apa yang aku lakuin sekarang jadi sebuah pekerjaan tetap yang menjanjikan dan menghasilkan," terangnya.

Namun, untuk sampai di titik seperti sekarang, Indri menceritakan ada banyak kisah pilu yang harus dilalui. Salah satunya adalah momen di mana tim yang ia bangun, harus mengikuti sebuah turnamen.

"Pada saat kita benar-benar baru banget bikin tim ini, yang dari nol gak punya apa-apa, terus kita harus turnamen dan ketemuan di Jakarta dan sebelum berangkat itu, kita harus menabung masing-masing dengan uang tabungan agar bisa beli tiket ke Jakarta," jelas Indri.

"Lalu, sampai Jakarta, kita juga harus pakai tabungan lagi. Kita patungan untuk sewa apartemen buat berlima, lalu makan juga sampai ada yang gak bisa karena gak punya uang. Jadi, kita harus patungan biar bisa makan berlima. Jadi, gitu sih awal-awal," lanjut perempuan yang juga gemar bela diri ini.

2. Namun perjuangannya tidak mudah. Ia kerap dianggap remeh karena 'seorang perempuan' ketika bertemu tim lawan yang berisi laki-laki

Kisah Indri Sherlyana, Anak Rantau yang Jadi Atlet eSport Profesionalinstagram.com/indrisherlyana

Dalam menggeluti profesi sebagai atlet eSport, Indri pun mengaku jika dirinya kerap mendapatkan diskriminasi. Baik saat latihan atau pertandingan, ia sering dianggap remeh karena seorang perempuan.

"Dulu, kadang-kadang banyak tim cowok itu yang menganggap remeh karena kita itu tim cewek. Jadi kadang-kadang, ah males ah melawan cewek. Jadi terlalu meremehkan gitu," ucapnya.

3. Selain itu, ia juga harus membagi waktu antara kuliah dan momen latihan sebagai atlet eSport

Kisah Indri Sherlyana, Anak Rantau yang Jadi Atlet eSport Profesionalinstagram.com/indrisherlyana

Meski kerap dianggap sebagai pekerjaan yang mudah, Indri mengaku jika jadi seorang atlet eSport gak semudah kelihatannya. Dalam pengalamannya, perempuan yang dikenal sebagai "Clarity" dalam game ini, harus dapat membagi waktu yang baik antara kuliah dan latihan.

dm-player

Indri mengaku jika sudah memasuki musim turnamen, dirinya bisa latihan dengan intens bahkan hingga subuh. Setelah itu, ia pun masih harus mempersiapkan diri untuk melanjutkan studinya.

"Misalnya, dalam satu minggu itu kita bisa latihan sekitar 3-4 kali dalam seminggu dari jam 7 atau 8 malam sampai jam 1 atau 2 pagi. Setelah itu, kalau sudah sebulan atau satu bulan setengah dekat turnamen, hari H-nya, itu baru intens tuh. Dalam satu minggu, kita bisa enam kali latihan dengan durasi dari jam 7 atau 8 malam sampai selesainya," katanya.

"Nah, selesainya ini agak tergantung. Kadang bisa sampai jam 4 pagi, jam 5 pagi. Nah, bayangin kalau habis itu aku harus kuliah. Kuliahnya pagi sampai sore, pulangnya langsung latihan sampai subuh, terus besok paginya harus kuliah lagi," tambah Indri.

Baca Juga: Kisah Hida, Perjuangan Single Mom Bangun Brand Fashion Muslim

4. Namun, kerja keras Indri berbuah manis karena dapat mewakili Indonesia di ajang internasional sebanyak dua kali

Kisah Indri Sherlyana, Anak Rantau yang Jadi Atlet eSport Profesionalinstagram.com/indrisherlyana

Jerih payah atas perjuangannya pun berbuah manis. Ia dan timnya dapat mewakili Indonesia dalam turnamen eSport internasional sebanyak dua kali.

"Turnamen internasional yang pertama kali itu, tuan rumahnya Indonesia. Jadi, kita gak keluar. Turnamen internasional itu dua kali, yang kedua kita ke Rusia, Moscow. Jadi, senang banget sih," ungkapnya.

Bahkan, Indri menegaskan bahwa hal ini merupakan pencapaian yang paling membahagiakan bagi dirinya. Sebab, ia dapat merasakan turnamen di luar negeri dengan tim yang ia bangun selama lebih dari 6 atau 7 tahun.

"Aku dari dulu pengin banget punya mimpi untuk sukses bareng sama tim aku yang aku bentuk sekarang. Alhamdulillah kemarin kesampaian walaupun kita masih belum bisa juara satu. Juara dua, ya udah lah disyukuri saja," jelasnya.

5. Indri berpesan untuk tetap fokus dan disiplin mengasah skill jika ingin menjadi seorang atlet eSport profesional

Kisah Indri Sherlyana, Anak Rantau yang Jadi Atlet eSport Profesionalinstagram.com/indrisherlyana

Bagi kamu yang ingin jadi atlet eSport profesional, Indri memberi tips agar kamu mencari tahu terlebih dahulu jenis permainan apa yang diminati. Setelah itu, ia memberi pesan agar fokus, disiplin, dan terus mengasak skill sampai benar-benar merasa memiliki potensi untuk jadi seorang juara.

"Cari tahu mana yang kamu sukai, lalu coba mainkan. Kalau memang kamu merasa nyaman, kamu punya potensi di sana, lanjutkan. Fokus, disiplin, main terus, asah skill sampai kamu benar-benar merasa kamu itu cocok, punya potensi jadi juara, dan layak untuk bergabung di tim besar," tuturnya.

Itu dia cerita Indri Sherlyana atau yang lebih dikenal sebagai "Clarity" pada game Point Blank, dalam mengubah hobi menjadi profesi. Semoga kisahnya menjadi inspirasi bagimu, ya!

Baca Juga: Priscilla Anais, Perempuan Muda di Balik Inovasi Produk Tokopedia

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya