LIPI Berhasil Kembangkan Aplikasi Berkapasitas 4 Juta Gigabyte

Upaya LIPI merespons industri 4.0.

Bandung, IDN Times – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merasa perlu menciptakan sebuah produk setelah terpantik perkembangan zaman industri 4.0. Maka, pada Selasa (30/7), Penelitian Informatika LIPI memperkenalkan Mahameru High Performance Computing (HPC), sebuah layanan komputasi berkinerja tinggi.

Berkinerja tinggi, begitu yang dikatakan Ketua Tim Peneliti Mahameru HPC LIPI, Rifki Sadikin. Bagaimana tidak, untuk mengorbitkan Mahameru HPC, mereka telah menyediakan fasilitas core prosesor dengan total mencapai 2.864, dan memori sebesar 13.552 Gigabyte (GB).

“Kami juga menyiapkan fasilitas penyimpanan sampai dengan 4 Petabyte, atau setara 4 juta GB,” kata Ketua Tim Peneliti Mahameru HPC LIPI, Rifki Sadikin, kepada wartawan di Kantor LIPI Bandung, Selasa (30/7).

Apa saja manfaat dari layanan komputasi tersebut?

1. Lima aplikasi dalam Mahameru LIPI

LIPI Berhasil Kembangkan Aplikasi Berkapasitas 4 Juta GigabyteIDN Times/Galih Persiana

Mahameru HPC telah menghimpun lima aplikasi di bawahnya. Antara lain, kata Rifki, Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO), Deteksi Penyakit Tanaman, Aplikasi Pelindung Gambar Digital, Chatbot for Smart Commercial, dan Social Sencing.

Kelima aplikasi pengolahan data itu, diklaim dapat melakukan analisis secara cepat dan akurat.

2. Cara mudah menggunakan AIKO

LIPI Berhasil Kembangkan Aplikasi Berkapasitas 4 Juta GigabyteIDN Times/Galih Persiana

AIKO salah satu aplikasi yang dikenalkan oleh Era Prakarsa, Ketua Tim Peneliti AIKO, Pusat Penelitian Informatika LIPI. Dengan AIKO, kata Era, pengguna tinggal memotret sebuah kayu untuk mendapatkan detail keterangan terkait jenis kayu.

Aplikasi tersebut diciptakan atas desakan kebutuhan proses identifikasi kayu di Indonesia yang terbilang memakan waktu.

AIKO bekerja dengan merekam permukaan tampang lintang kayu dengan lensa pembesar dan secara otomatis melakukan klasifikasi berdasarkan pangkalan data jenis kayu. Berbagai macam jenis kayu, telah tersimpan di server Mahameru HPC.

“Ribuan foto markoskopis tampang lintang berbagai jenis kayu telah dikumpulkan selama tiga tahun terakhir. Foto-foto tersebut selanjutnya digunakan untuk melatih algoritma identifikasi berbasis deep learning,” katanya.

3. Kenali 20 jenis penyakit tanaman dengan aplikasi

LIPI Berhasil Kembangkan Aplikasi Berkapasitas 4 Juta GigabyteXplora.id/

Aplikasi berikutinya, yakni Aplikasi Deteksi Penyakit Tanaman, dipercaya dapat mengenali 20 jenis penyakit dari 5 jenis tanaman produksi di Indonesia. Aplikasi tersebut, sebelumya dikembangkan bersama Pusat Penelitian Teh dan Kina dan PT. Riset Perkebunan Nusantara.

“Aplikasi ini memiliki peluang sebagai instrumen handal bagi peningkatan produksi hasil pangan yang sehati di masa mendatang,” ujar Hilman F. Pardede, perwakilan kelompok penelitian Machine Learning, Pusat Penelitian Informatika LIPI.

4. Aplikasi untuk menelusuri penyalahgunaan grafis

LIPI Berhasil Kembangkan Aplikasi Berkapasitas 4 Juta Gigabytesitusnesia.com

Tak hanya itu, LIPI juga mengenalkan Aplikasi Pelindung Gambar Digital yang dikembangkan oleh Kelompok Penelitian Data Security mereka. Dengan aplikasi tersebut, seorang kreator dapat merasa aman karena karyanya terlindungi dari penyalahgunaan pihak lain.

“Aplikasi ini menampilkan digital watermarking yang disusun dengan algoritma khusus kepada objek gambar atau foto,” kata Didi Rosiyadi, perwakilan Kelompok Penelitian Data Security.

5. Aplikasi pembantu e-commerce dan pemantau sentimen medsos

LIPI Berhasil Kembangkan Aplikasi Berkapasitas 4 Juta Gigabytewww.pexels.com/PhotoMIX Ltd

Dua aplikasi unggulan LIPI yang terakhir ialah Chatbot for Smart Commercial (ChasCo) dan Aplikasi Kognitif Media. Menurut peneliti Pusat Penelitian Informatika LIPI, Wiwin Suwarningsih, ChasCo dapat mempermudah pelayanan konsumen belanja online, baik bagi customer service, mau pun marketing dan sales.

“Aplikasi ini masih sebatas skala laboratorium. Tapi, pengembangan ChasCo diproyeksikan semakin membesar, salah satunya dengan menghadirkan Bahasa Indonesia,” tuturnya.

Sementara Aplikasi Kognitif Media bikinan LIPI bermanfaat sebagai alat pemantau sentimen media sosial. Zaenal Akbar, peneliti lainnya, mengatakan jika aplikasi tersebut dapat menampilkan analisis yang baik sesuai permintaan penggunanya.

“Tidak hanya analisis statistik saja, aplikasi ini juga memberikan penilaian sentimen dari Twitter dan pemberitaan media online yang menjadi fokus pemantauan,” tuturnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya