Malangnya Byte Pesaing TikTok, Baru Dirilis Sudah Ditolak Tiongkok

Byte ternyata suksesor dari Vine loh!

Salah satu media sosial pembuat video pendek bernama TikTok kembali mencuat baru-baru ini. Pasalnya, kini banyak orang yang menggunakan aplikasi tersebut untuk mengabadikan dirinya berjoget di depan kamera, dan kemudian disebarkan melalui media sosial lain seperti Instagram.

Meskipun sedang berada di masa jayanya, namun TikTok perlu berhati-hati. Sebab, mereka kedatangan kompetitor baru yang bernama Byte, sebuah platform media sosial untuk membuat video pendek juga. Baca informasi selengkapnya untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa aplikasi Byte itu.

1. Penerus dari aplikasi Vine

Malangnya Byte Pesaing TikTok, Baru Dirilis Sudah Ditolak Tiongkokandroidauthority.net

Dikutip dari CNN, TikTok memiliki saingan yang baru saja diluncurkan beberapa hari lalu, atau lebih tepatnya pada 24 Januari 2020, bernama Byte. Usut punya usut, ternyata Byte adalah penerus dari aplikasi Vine. Seperti yang kita tahu, Vine adalah aplikasi berbasis video yang diluncurkan pada 2013 lalu.

Akan tetapi, Vine harus menghentikan perjalanannya pada tahun 2017 silam. Kini, Byte hadir sebagai suksesornya.

2. Bisa merekam hingga enam detik

Malangnya Byte Pesaing TikTok, Baru Dirilis Sudah Ditolak Tiongkoktechtelegraph.co.uk

Berbeda dengan kompetitor lainnya seperti Instagram atau TikTok, pengguna Byte hanya bisa membuat video yang durasinya tidak lebih dari enam detik. Padahal, Instagram dan TikTok saja menyediakan kamu waktu setidaknya 15 detik untuk membuat video. Jadi, jika bermain Byte, kamu hanya bisa mengunggah video yang sudah ada sebelumnya atau merekamnya langsung selama maksimal enam detik.

3. Punya kesamaan seperti TikTok dan Snapchat

Malangnya Byte Pesaing TikTok, Baru Dirilis Sudah Ditolak Tiongkoksweetyhigh.com

Tujuan dari menggunakan aplikasi Byte ini kurang lebih sama seperti saat kamu menggunakan TikTok dan Snapchat, yakni untuk memposting konten berupa video. Selain itu, banyak orang yang berlomba-lomba untuk membuat video yang berpotensi menjadi viral dengan melibatkan orang lain ke dalam video.

Baca Juga: TikTok Akan Jadi Lebih Besar dari Instagram, kok Bisa? Ini Datanya!

4. Jumlah followers disembunyikan

Malangnya Byte Pesaing TikTok, Baru Dirilis Sudah Ditolak Tiongkokamazonaws.com

Kelihatannya untuk menjadi seleb di Byte akan sangat sulit. Bagaimana tidak, rupanya Byte menyembunyikan jumlah followers setiap penggunanya. Tidak hanya itu, profil pengguna Byte juga tidak bisa dishare sehingga kamu harus mencarinya sendiri. Praktis, hal ini membuat semua pengguna Byte sama rata dan tidak kelihatan siapa yang paling populer.

5. Sudah tersedia di lebih dari 40 negara

Malangnya Byte Pesaing TikTok, Baru Dirilis Sudah Ditolak Tiongkokshutterstock.com

Meskipun masih terbilang baru diluncurkan, namun Byte sudah merambah lebih dari 40 negara. Beberapa negara di antaranya adalah mencakup Amerika Serikat, Kanada, beberapa negara di Eropa, Rusia, Taiwan, Hong Kong, dan Jepang. Kendati begitu, Byte mengaku masih akan terus mengembangkan cakupan dari Byte agar lebih meluas lagi.

6. Ditolak di Tiongkok

Malangnya Byte Pesaing TikTok, Baru Dirilis Sudah Ditolak Tiongkokstraitstimes.com

Sayangnya, Byte tidak akan bisa ditemukan di Tiongkok. Bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan Tiongkok merupakan tempat di mana perusahaan induk dari kompetitor Byte, yaitu Bytedance berada. Perlu diketahui Bytedance ini adalah perusahaan yang memprodukssi TikTok dan kita tahu bahwa Byte menjadi saingannya.

Oleh karena itu, wajar apabila Byte ditolak di negara yang sedang dilanda oleh virus Corona ini. Terlebih, Tiongkok juga memiliki prinsip untuk menyulitkan perusahaan-perusahaan Barat dalam terjun di pasar mereka, demikian dilansir dari Fox 61.

7. Bisa didownload di App Store dan Google Play Store

Malangnya Byte Pesaing TikTok, Baru Dirilis Sudah Ditolak Tiongkokneurogadget.net

Pengguna bisa dengan mudah mendownload segala hal di App Store Apple maupun Google Play Store, termasuk Byte, karena aplikasi video ini sudah hadir di sana. Akan tetapi, berdasarkan pantauan IDN Times ketika menelusuri Google Play Store, Byte masih belum ditemukan. Dengan demikian, 40 negara yang sudah dirambah oleh Byte belum mencakup Indonesia.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu tahu seputar Byte. Kalau udah hadir di Indonesia, kira-kira kamu sebagai penerus Bowo Alpenliebe ini bakal pindah ke Byte gak?

Baca Juga: Pemadam Kebakaran Ini Manfaatkan TikTok untuk Semangati Anak Buahnya

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya