Bandung, IDN Times - Menggunakan tongkat di sebelah kanan dan kiri, Aditya tampak menggiring bola melewati sejumlah cones yang disusun di empat titik dan membentuk segiempat. Tanpa kesulitan, Aditya yang kaki kanannya sempat diamputasi mampu melewati sejumlah rintangan lain yang telah disiapkan.
Pagi itu, sekitar pukul 08.00 WIB, Adit, panggilan akrabnya, telah berada di lapangan sepak bola di sekitar Cisaranten, Ujungberung, Kota Bandung. Bersama dengan saudara yang juga sang pelatih, Adit tampak antusias mengikuti setiap program latihan.
Satu jam lebih berlatih menggiring, melewati cones, menendang, hingga menyundul bola, Adit tampak belum puas. Meski pelatih meminta dia beristirahat, Adit justru meminta waktu tambahan untuk kembali berlatih melakukan tendangan jarak jauh. Sayangnya dari lima kali percobaan, hanya satu kali tendangan dia berhasil merobek gawang.
Ditemui usai berlatih, Adit pun bercerita tentang harapan dia dalam dunia sepakbola setelah sempat mengurung dan menjauh dari lingkungan sekitar. "Saya termotivasi setelah lihat-lihat di Youtube sama di Instagram, ternyata banyak sepak bola amputasi yang pakai tongkat. Jadi ada keinginan lagi untuk main bola," ujar Adit, ditemui akhir pekan kemarin.
Dari berbagai media sosial, dia melihat kalau sepakbola seperti ini sudah banyak dilakukan di luar negeri. Kemudian dapat informasi di Indonesia juga telah membentuk tim nasional-nya atau disebut Indonesia Amputee Football (INAF) atau Sepak bola Amputasi Indonesia.
"Saya coba kontak mereka dan langsung ada respon. Mereka (INAF) juga ternyata lagi butuh pemain dan saya langsung diminta gabung. Tapi saya tolak karena ingin berlatih dulu sendiri sebelum gabung di Jakarta," ujarnya.